PENGARUH PENGGANTIAN AGREGAT KASAR PUING BETON DAN PENGGANTIAN FILLER BOTTOM ASH PADA CAMPURAN LASTON AC-BC TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL

HARTAWATI, WIDYA PURI (2021) PENGARUH PENGGANTIAN AGREGAT KASAR PUING BETON DAN PENGGANTIAN FILLER BOTTOM ASH PADA CAMPURAN LASTON AC-BC TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 Cover.pdf Download (615kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB)
	Text (BAB II) 03 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB)
	Text (BAB III) 04 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB)
	Text (BAB IV) 05 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (663kB)
	Text (BAB V) 06 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (82kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Often face the fact that a road pavement project requires a large amount of aggregate which may one day run out or the price will be higher. Alternative efforts to limit the use of natural aggregates and the increasing price of mixed materials, currently there are many recycling technologies from waste, one of which is the use of bottom ash waste as a substitute for filler and concrete waste as a substitute for coarse aggregate in AC - BC laston pavement mixtures. in this study using the hotmix mixed method (SNI 06-24891991 General Specifications of Highways 2018). Marshall testing in this study was carried out in 3 stages, the filler mixture using portland cement to obtain KAO has obtained a value of 6.6% with variations in asphalt content ranging from 4.5%, 5%, 5.5%, 6%, 6, 5%, and 7%. Testing of waste concrete and natural stone with variations of 100%: 0%, 80%: 20%, 60%: 40%, 40: 60%, 20%: 80%, 0%: 100% obtained the optimum concrete debris content of 80 % concrete debris, and testing of bottom ash and portland cement waste with variations of 0%: 100%, 25%: 75%, 50%: 50%, 75: 75%, 100%: 0% to determine the optimum filler content, the result is 75 % bottom ash. The iks results on a mixture of 6.6% asphalt content with 80% concrete waste and 75% bottom ash get an iks value of 93% where this value meets the IKS value requirement of >90%. Keywords: Waste concrete, bottom ash, coarse aggregate, Filler, AC-BC laston and Marshall Test, IKS . Proyek perencanaan perkerasan jalan membutuhkan jumlah agregat yang tidak sedikit, sehingga mungkin pada suatu saat akan habis atau harga semakin tinggi. Upaya alternatif untuk membatasi penggunaan agregat alam saat ini sudah banyak dilakukan dengan teknologi daur ulang dari limbah. Salah satunya penggunaan limbah bottom ash sebagai pengganti filler dan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar yang digunakan secara terpisah. Untuk itu dalam penelitian ini akan dicoba memadukan keduanya pada campuran perkerasan laston AC - BC dengan menggunakan metode campuran hotmix (SNI 06-2489-1991 Spesifikasi Umum Bina Marga 2018). Metoda yang digunakan untuk mengetahui karakteristik campuran adalah Marshall Test yang dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1, penentuan KAO dari campuran AC-BC standard, dengan menggunakan variasi aspal 4.5%, 5%, 5.5%, 6%, 6.5, dan7% di dapatkan KAO sebesar 6.6%, filler semen portland dan agregat kasar batu alam. Selanjutnya tahap 2, menentukan kadar puing beton optimum (KPO) dari hasil pengujian limbah beton dan batu alam dengan variasi 100% : 0%, 80% : 20%, 60% : 40%, 40 : 60%, 20% : 80%, 0% : 100% di dapatkan kadar puing optimum sebesar 80% puing beton : 20% batu alam dan. Terakhir adalah penentuan Kadar bottom ash optimum dari campuran dengan KAO,KPO dan variasi bottom ash 0% : 100%, 25% : 75%, 50% : 50%, 75 : 75%, 100% : 0%. Didapatkan kadar filler optimum sebesar 75% bottom ash : 25% semen portland. IKS sebesar 93% dan memenuhi syarat nilai IKS yaitu >90%. Kata kunci: Limbah beton, bottom ash, agregat kasar, Filler, laston AC-BC dan Marshall Tes, IKS .

Actions (login required)

View Item