NABILLA, ELZA (2023) REPRESENTASI BUDAYA LOKAL SIRI NA PACCE SUKU BUGIS PADA FILM TARUNG SARUNG (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
01 cover.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 abstrak.pdf Download (115kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) |
||
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
||
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (613kB) |
||
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (63kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
Abstract
Films can represent a particular culture and function to disseminate information about a culture. Starting from the habits, customs, and local culture of specific cultures, one of which is the film Tarung Sarong. The film Tarung Sarong is set in Makassar, South Sulawesi. Several scenes in the film Tarung Sarong refer to the culture of the Bugis tribe, namely Siri na Pacce. This study aims to analyze the representation of local wisdom Siri na Pesse on the Bugis tribe in the film Tarung Sarong. The concepts that support this research include communication, mass communication, film, shooting techniques, representation, culture, and local culture, especially Bugis culture. Siri and Pacce, Charles Sanders Peirce's semiotics, and semiotics in film. Siri and Pacce is a life motto for the Bugis tribe: shame (self-esteem) and solidarity in society. Self-esteem for the Bugis is essential. Pacce is a form of solidarity or cooperation from the Bugis tribe. The methodological approach used in this study is descriptive qualitative with a constructivist paradigm. The research method used in this study is the semiotics of Charles Sanders Peirce. Peirce discusses the triadic concept in the form of representamen (marker), object (sign), and interpretant (correlation of signs and markers) and obtains data through content analysis by observing and analysing each scene and scene which is then recorded and researching (comment). In addition, data from this study were obtained through the collection in the form of screenshot images from films and other research documents.. The results of this study show that several scenes of the film Tarung Sarung depict the local culture of Siri na Pacce in the Bugis tribe using a sign system in the form of expression, intonation, and dialogue with a grouping of triadic concepts. Researchers found signs in the film as maintaining self-esteem, Mappalette Bola, and the challenge of Sigajang Laleng Lipa. Keyword: Film, Representation, Local Culture, Culture of the Bugis Tribe Film dapat mempresentasikan suatu budaya tertentu dan berfungsi untuk menyebarkan informasi tentang suatu budaya. Dimulai dari kebiasaan, adat istiadat, serta kebudayaan lokal dari budaya tertentu, salah satunya adalah film Tarung Sarung. Film Tarung Sarung berlatar belakang di Makassar, Sulawesi Selatan. Terdapat beberapa scenes pada film Tarung Sarung yang merujuk kepada kebudayaan suku Bugis yaitu siri na pacce. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kearifan lokal siri na pacce pada suku Bugis yang ada pada film Tarung Sarung. Konsep yang digunakan untuk mendukung penelitian ini terdiri dari komunikasi, komunikasi massa, film, teknik pengambilan gambar, representasi, kebudayaan, budaya lokal, kebudayaan Bugis terutama Siri na Pacce, semiotika Charles Sanders peirce, dan semiotika dalam film. Siri na Pacce adalah motto hidup bagi suku Bugis yang memiliki arti rasa malu (harga diri) dan solidaritas di masyarakat. Harga diri bagi suku Bugis adalah hal yang sangat penting, Pacce adalah bentuk solidaritas atau gotong royong dari suku Bugis. Pendekatan metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah semiotika dari Charles Sanders Peirce. Peirce membahas konsep triadic berupa representamen (penanda), object (tanda), dan interpretant (penanda). Dan memperoleh data melalui analisis konten degan mengamati dan menganalisis setiap scene serta adegan yang kemudian dilakukan pencatatan dan penelitian (analisis). Selain itu data dari penelitian ini didapatkan melalui pengumpulan berupa screenshot gambar dari film serta dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa scenes film Tarung Sarung yang menggambarkan kebudayaan lokal siri na pacce pada suku Bugis dengan menggunakan system tanda berupa ekpresi, intonasi, dan dialog dengan pengelompokan konsep triadic peneliti menemukan tanda dalam film berupa mempertahankan harga diri, tradisi Mappalette bola, dan tantangan sigajang laleng lipa. Kata kunci: Film, Representasi, budaya lokal, suku bugis
Actions (login required)
View Item |