JAENUDIN, AGUN (2020) ANALISIS TEBAL PERKERASAN RIGID PAVEMENT REKONTRUKSI RUAS JALAN BAYAH – CIBARENOK – BTS. PROVINSI JAWA BARAT (AKSES PANTAI SELATAN JAWA). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (930kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) |
||
Text (BAB II)
3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
4. BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB) |
||
Text (BAB IV)
5. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
6. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Roads are the most common land transportation infrastructure used by the community to carry out daily mobility compared to water and air transportation, so that the volume of vehicles passing through these roads must be able to be supported by pavement on the road sections they pass. Pavement is one of the elements of highway construction which is very important in the framework of smooth land transportation so as to provide comfort and safety for its users, so it needs to be planned well based on standards and planning criteria that apply in Indonesia. The methodology and data analysis used in this work plan include a survey method to obtain daily traffic data on the number of commercial vehicles from 2017-2019. Then the CBR test results data with the subgrade approach on the shoulder of the existing road at the location obtained. Then the data is processed to determine the thickness of the rigid pavement that will be built on top of the existing pavement using the provisions of the 2017 Pavement Design Manual, Building Construction Guidelines, Pd.T-14-2003. Based on the analysis, the results of the thickness of the concrete slab using a thickness of 28.5 cm type of concrete without reinforcement with quality Fs 45 concrete (flexural strength 4,5 Mpa) and Lean concrete with a thickness of 10 cm with concrete quality k-125 (125 kg/cm) . The use of this thickness is used because CBR is effective soil and balanced plan traffic loads. Besides that, the connecting iron used is Tie bar using 16 mm Deform (BJTD) steel reinforcement, with a length of 70 cm and the distance between tie bars is 75 cm. and Dowel bars using 36 mm plain reinforced steel (BJTP), with a length of 45 cm and a distance of 35 cm. Keywords: Rigid Pavement Thickness, 2017 Pavement Design Manual, Building Construction Guidelines, Pd.T-14-2003, Bearing capacity, Concrete without reinforcement Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan mobilitas keseharian dibandingkan dengan transportasi air dan udara, sehingga volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut harus mampu di dukung oleh perkerasan jalan pada ruas jalan yang dilewatinya. Perkerasan jalan merupakan salah satu unsur konstruksi jalan raya sangat penting dalam rangka kelancaran transportasi darat sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya, sehingga perlu direncanakan dengan baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di Indonesia. Metodologi maupun analisa data yang digunakan dalam perencanaan pekerjaan ini antara lain adalah metode survei untuk mendapat data lalu lintas harian jumlah kendaraan niaga dari tahun 2017-2019. Kemudian data hasil uji CBR dengan pendekatan tanah dasar di bahu jalan eksisiting di lokasi yang didapat. Lalu data itu diolah untuk menentukan tebal lapis perkerasan kaku yang akan dibangun di atas perkerasan eksisting dengan memakai ketentuan dari Manual Desain Perkerasan 2017, Pedoman Konstruksi Bangunan, Pd.T-14-2003. Berdasarkan analisa didapatkan hasil tebal slab beton menggunakan ketebalan 28,5 cm berjenis beton bersambung tanpa tulangan (BBTT) dengan mutu beton Fs 45 (Kuat Lentur 4,5 Mpa) dan Lean concrete dengan ketebalan 10 cm dengan mutu beton k-125 (125 kg/cm). Pemakaian ketebalan ini dipakai karena CBR efektif tanah dan beban lalulintas rencana yang seimbang. Selain itu adapun besi penyambung yang dipakai adalah Tie bar menggunakan baja tulangan ulir atau Deform(BJTD) 16 mm, dengan panjang 70 cm dan jarak antar tie bar 75 cm. serta Dowel bar menggunakan baja tulangan polos (BJTP) 36 mm, dengan panjang 45 cm dan jarak 35 cm. Kata kunci: Tebal Perkerasan Kaku, Manual Desain perkerasan 2017, Pedoman Konstruksi Bangunan, Pd.T-14-2003, Daya dukung, Beton bersambung tanpa tulangan
Actions (login required)
View Item |