RUSTANDI, DEDI (2021) ANALISIS MULTIKRITERIA SELEKSI KONTRAKTOR DENGAN METODE FUZZY-AHP DI PT TAMAN SAFARI INDONESIA. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Cover_Dedi - Dedi Rustandi-signed.pdf Download (857kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
Bab 1_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
||
Text (BAB II)
Bab 2_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) |
||
Text (BAB III)
Bab 3_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
||
Text (BAB IV)
Bab 4_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) |
||
Text (BAB V)
Bab 5_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (29kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
Lampiran Tesis_Dedi R - Dedi Rustandi.pdf Restricted to Registered users only Download (493kB) |
Abstract
Contractor selection has important role in a construction project. Selected contractors who have the appropriate competencies will benefit the construction project, reducing cost, controlled schedule, and appropriate quality. A good contractor selection process can detect the contractor's ability at various aspects, such as financial ability, project experience, relevant expertise, proper equipment and so on. Using selection criteria is helpful in decision making. This research was conducted at the Head Office of PT Taman Safari Indonesia with purpose of knowing what criteria would be appropriate in the selection of contractors. The criteria were obtained based on previous research references and concluded in the Focus Group Discussion. The analytical method used is Fuzzy-AHP, involving 14 experts who are registered as contractors in the Company and a simulation of contractor selection is carried out by a Tender Committee consisting of 5 appointed Company employees. The conclusion is the criteria that can be used for contractor selection are bids with a weight of 35%, technical ability with a weight of 22%, financial ability with a weight of 13%, reputation with a weight of 11%, management ability only has a weight of 10% and safety management with a weight of 9%. Each criterion has total 41 sub-criteria as indicators. Consistency ratio below 10%, means that the expert assessment can be accepted. A simulation of the contractor selection process was carried out with the conclusion that the criteria were able to screen competent contractors and the Fuzzy-AHP method could be used for contractor selection. Keywords: Contractor Selection, Multicriteria Decision Making, Fuzzy-AHP, Project Procurement, Project Management. Seleksi kontraktor merupakan suatu proses yang mempunyai peranan sangat penting dalam tahapan suatu proyek konstruksi. Pemilihan kontraktor yang memiliki kompetensi sesuai akan meningkatkan kinerja suatu proyek konstruksi, menekan biaya sesuai anggaran, jadwal yang terkontrol, dan mutu yang sesuai. Proses seleksi kontraktor yang baik biasanya mampu mendeteksi kemampuan kontraktor dari berbagai aspek, seperti kemampuan finansial, pengalaman menjalankan proyek, tenaga ahli yang dimiliki, peralatan proyek yang dimiliki dan lain sebagainya. Dalam hal ini penggunaan kriteria pemilihan kontraktor sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan Kantor Pusat PT Taman Safari Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui kriteria apa saja yang tepat dalam seleksi kontraktor. Rumusan kriteria diperoleh berdasarkan referensi penelitian terdahulu dan disimpulkan dalam Focus Group Discussion. Metode analisis yang digunakan adalah Fuzzy-AHP, dengan melibatkan 14 expert yang merupakan kontraktor terdaftar di Perusahaan yang memiliki penilaian kinerja di atas rata-rata dan simulasi seleksi kontraktor dilakukan oleh Komite Tender yang beranggotakan 5 orang karyawan Perusahaan yang ditunjuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kriteria yang dapat digunakan untuk seleksi kontraktor adalah Penawaran dengan bobot 35%, kemampuan teknis dengan bobot 22%, kemampuan finansial dengan bobot 13%, reputasi memilik bobot 11%, kemampuan manajemen hanya memiliki bobot 10% dan yang terakhir manajemen K3 dengan bobot 9%. Masing-masing kriteria memiliki indikator subkriteria dengan total 41 subkriteria. Dengan hasil perhitungan konsistensi ratio di bawah 10%, artinya penilaian expert bisa diterima. Setelah diketahui bobot kriteria, dilakukan simulasi proses seleksi kontraktor dengan kesimpulan bahwa kriteria yang dirumuskan mampu menyaring kontraktor yang kompeten dan metode Fuzzy-AHP bisa digunakan untuk melakukan analisis seleksi kontraktor. Kata Kunci : Seleksi Kontraktor, Multicriteria Decision Making, Fuzzy-AHP, Project Procurement, Project Management.
Actions (login required)
View Item |