KAYI, ABDUL (2021) OPTIMALISASI KUALITAS PRODUKSI CLINKER MELALUI PERBAIKAN ALUR PROSES PERANGKAT LUNAK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS DI PT. XYZ. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER TESIS FINAL - Opsi 1.pdf Download (905kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (652kB) |
||
Text (BAB II)
3. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
4. BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (740kB) |
||
Text (BAB IV)
5. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
6. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
8. LAMPIRAN FINAL.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
The production system plays an important role because it is responsible for the size of the capital issued by the company in producing a product. The control of the production system in a company engaged in the production of materials such as cement production is very close to the costs incurred for processing these materials. Processing errors have an impact on the company's losses. The production process for clinker (raw material for cement) at PT. XYZ Lhoknga plant is less effective (value of standard deviation σCli above the target) and causes an increase in the price of energy consumption and reduces the quality of goods produced. The problem solving approach related to the clinker production process is carried out using the Root Cause Analysis (RCA) method. The RCA method aims to determine the core of the problem so that improvement plans can be made more accurate and efficient. The root cause tracing process is carried out using the fishbone diagram method and the Extended Failure Mode and Effect Analysis (EFMEA) method. The combination of the three methods is effective in finding a root cause related to clinker production where the corrective action is carried out quickly and specifically and produces effective results. The option of corrective action with the best feasibility value is to apply an algorithmic model based on the existing production system. The application of the new algorithm leads to the automation concept in the CMQ system. The application of the automation concept from Root Cause Analysis makes the clinker production process effective with a trend in the value of σCli falling from 1.8 to less than 1.2. This shows that the role of the automation system based on the new algorithms obtained from the RCA and EFMEA studies is effective in maximizing the clinker production process. Keywords: Clinker; Root Cause Analysis; Fishbone Diagram; EFMEA; Cement production Sistem produksi memegang peranan penting karena bertanggungjawab terhadap besar kecilnya modal yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi suatu produk. Kendali sistem produksi pada perusahaan yang bergerak di bidang produksi material seperti produksi semen sangatlah erat terhadap biaya yang dikeluarkan untuk memproses material tersebut. Kesalahan pemrosesan berdampak pada kerugian perusahaan. Proses produksi clinker (bahan baku semen) di PT. XYZ pabrik Lhoknga kurang efektif (nilai standar deviasi σCli di atas target) dan membuat kenaikan harga konsumsi energi serta menurunkan kualitas barang yang diproduksi. Pendekatan pemecahan masalah terkait proses produksi clinker dilakukan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA). Metode RCA bertujuan untuk menentukan inti permasalahan sehingga rencana perbaikan dapat dibuat lebih akurat dan efisien. Proses penelusuran root cause dilakukan dengan menggunakan metode fishbone diagram dan Extended Failure Mode and Effect Analysis (EFMEA). Kombinasi dari tiga metode tersebut efektif menemuka root cause terkait dengan produksi clinker dimana tindakan perbaikan dilakukan dengan cepat dan spesifik serta memberikan hasil yang efektif. Opsi tindakan perbaikan dengan nilai kelayakan terbaik adalah dengan cara menerapkan model algoritma berdasarkan sistem produksi yang sudah ada. Penerapan algoritma baru mengarah kepada konsep automation pada sistem CMQ. Hasil penelitian dari Penerapan konsep automation dari Root Cause Analysis membuat proses produksi clinker menjadi efektif dengan tren nilai σCli turun 1.8 menjadi kurang dari 1.2. Hal ini menunjukan bahwa peran sistem otomasi yang dibuat berdasarkan algoritma baru yang diperoleh dari kajian RCA dan EFMEA efektif dalam memaksimalkan proses produksi clinker. Kata kunci: Clinker; Root Cause Analysis; Fishbone Diagram; EFMEA; Produksi Semen
Actions (login required)
View Item |