UTAMI, HASANAH SURYANI (2021) Harapan Pasien Pada Cara Komunikasi Dokter Dalam Menyampaikan Berita Buruk Diagnosis Kanker (Studi Kasus Pada Pasien Kanker Di Kota Jambi Tahun 2019). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01.COVER.Revisi.pdf Download (471kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02. Bab 1 REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
|
|
Text (BAB II)
03. Bab 2 REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) |
|
|
Text (BAB III)
04. Bab 3 REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05. Bab 4.REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) |
|
|
Text (BAB V)
06. Bab 5.REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. Daftar Pustaka.REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08.Lampiran.REVISI.pdf Restricted to Registered users only Download (942kB) |
Abstract
The community's ratings of the medical profession is very dependent on their experience with their personal doctors (DiMatteo in Ganiem, 2018). This challenging interaction could caused problems because of the differences in expectations, perceptions and or communication between patients and doctors (Hardavella et al., 2017). Conceptually, communication consists of a dimension of content and relationships (Littlejohn & Foss, 2018). In the process of delivering bad news to patients, the doctors have a six steps guide known as the SPIKES concept (Baile, 2000). According to Balint (1964) the patient's expectations about how doctors communicate to them are important to study. The purpose of this study is to find out the opinions of patients regarding the way doctors deliver bad news and the patient's expectations regarding the way doctors deliver bad news, especially cancer. This qualitative study was conducted by interviewing 8 female patients who had been diagnosed with breast cancer who visited a specialist oncologist in Jambi. In addition to the interviews, the data were also collected by observation. As a result, doctors do not optimize the SPIKES stage, especially at the Perception stage, which is the stage that explores the patient's understanding of the disease and at the invitation stage which detects the extent to which the patient wants to be explained, as well as what delivery method the patient wants. Some patients require a larger dimension of content than the dimensions of the relationship, and vice versa. Regarding the dimensions of content, some patients want a detailed explanation, when the others want an explanation in general. When the doctors lack understanding about patient expectations, patients tend to be disappointed. In conclusion, health services can be optimized by understanding patient expectations in receiving bad news and adjusting it. Keywords: patient expectations, communication of diagnosis, bad news Penilaian masyarakat terhadap profesi dokter sangat tergantung pada pengalaman mereka dengan dokter pribadinya (DiMatteo dalam Ganiem, 2018). Interaksi yang penuh tantangan ini dapat menimbulkan masalah karena adanya perbedaan harapan, persepsi dan atau komunikasi antara pasien dengan dokter (Hardavella dkk, 2017). Secara konseptual, komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan (Littlejohn & Foss, 2018). Dalam menyampaikan kabar buruk pada pasien, dokter memiliki panduan yaitu enam langkah yang dikenal dengan konsep SPIKES (Baile, 2000). Mengingat menurut Balint (1964) dokter itu sendiri adalah obat, maka harapan pasien tentang komunikasi dokter penting untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini pertama, untuk mengetahui pendapat pasien mengenai cara dokter menyampaikan berita buruk; kedua, untuk mengetahui harapan pasien mengenai cara dokter menyampaikan berita buruk khususnya penyakit kanker. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan mewawancarai 8 orang pasien wanita yang telah terdiagnosa kanker payudara yang melakukan kunjungan pada dokter spesialis onkologi di Jambi. Hasilnya, Dokter kurang mengoptimalkan tahapan SPIKES terutama pada tahapan Perception, yaitu tahapan yang menggali pemahaman pasien tentang penyakitnya dan pada tahap Invitation yaitu mendeteksi sejauh mana pasien ingin dijelaskan, serta seperti apa cara penyampaian yang diinginkan pasien. Sebagian pasien membutuhkan dimensi isi lebih besar dari pada dimensi hubungan, dan sebaliknya. Terkait dimensi isi, sebagian pasien menginginkan penjelasan detil, sebagian ingin penjelasan secara umum. Ketika dokter kurang memahami harapan pasien, pasien cenderung kecewa. Kesimpulannya, pelayanan kesehatan dapat lebih optimal dengan memahami harapan pasien dalam menerima berita buruk dan menyesuaikannya. Kata kunci: harapan pasien, komunikasi diagnosis, berita buruk
Actions (login required)
 |
View Item |
