NUGRAHENI, INDRA RATNASARI (2019) GAMBARAN POLA PIKIR REMAJA PEREMPUAN USIA TAHAP AKHIR DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENIKAH (STUDI KASUS MENGGUNAKAN TEORI POLA PIKIR PROMOTION VS PREVENTION PADA REMAJA USIA TAHAP AKHIR DI DKI JAKARTA). S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HALAMAN COVER)
1 HAL COVER.pdf Download (284kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2 HAL ABSTRAK.pdf Download (65kB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
3 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
Text (BAB 2)
4 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
||
Text (BAB 3)
5 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
||
Text (BAB 4)
6 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) |
||
Text (BAB 5)
7 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (30kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
8 DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Early marriage is a marriage performed by an individual who has an age below the ideal age for marriage. The relatively young age, which is between 18 and 21 years old, where the individual is still in the late adolescent stage and has not had the developmental task to form a marriage bond. This study aims to determine the mindset in the decision-making process of marriage by late adolescent stage girls in DKI Jakarta and identify factors that support decision-making to get married at a young age. The approach used in this research is qualitative phenomenology with four subjects. This study found that in making decisions to marry, individuals pass through five stages: assessing the problem, looking for alternatives, considering alternatives, make commitments, and remain committed despite negative feedback. Internal factors that become the driving force in decision making are hope and emotion (mood). While, external factors that affect is the circumstances or the environment: the support of parents / family, support of friends / environment, the relationship with the couple, and parenting patterns that helped shape the way of each individual thinking. The mindset that also influential in the decision-making process is the promotion mindset. Individuals with a promotion mindset, in achieving their goals, focus on growth and progress, more explorative, and consider a large number of alternatives before making their final choice, specifically to have an early marriage. Keywords: mindset, decision making process, marriage of young age, late adolescence Pernikahan di usia muda merupakan pernikahan yang dilakukan oleh individu yang memiliki usia di bawah usia ideal untuk menikah. Usia yang relatif muda yaitu usia antara 18 – 21 tahun, di mana individu masih berada di tahap remaja akhir dan belum memiliki tugas perkembangan untuk membentuk sebuah ikatan perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola pikir pada proses pengambilan keputusan menikah oleh remaja perempuan usia tahap akhir di DKI Jakarta serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung pengambilan keputusan untuk menikah di usia muda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi dengan subyek sebanyak empat orang. Pada penelitian ini ditemukan bahwa dalam mengambil keputusan untuk menikah, individu mengalami lima tahapan, yaitu menilai masalah, mencari alternatif, menimbang alternatif, membuat komitmen, dan tetap berkomitmen meskipun ada umpan balik negatif. Faktor internal yang menjadi pendorong dalam pengambilan keputusan, yaitu harapan dan emosi (suasana hati). Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah keadaan atau lingkungan sekitar, yaitu dukungan orang tua/keluarga, dukungan teman/lingkungan, kondisi hubungan dengan pasangan, serta pola asuh orang tua yang ikut membentuk cara berpikir masing-masing individu. Pola pikir yang turut berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan, yaitu pola pikir promotion. Individu dengan pola pikir promotion, dalam mencapai tujuannya, berfokus pada pertumbuhan dan kemajuan, lebih eksploratif, dan mempertimbangkan sejumlah besar alternatif sebelum membuat pilihan akhir mereka, yaitu untuk menikah di usia remaja tahap akhir. Kata kunci: pola pikir, proses pengambilan keputusan, pernikahan usia muda, remaja putri
Actions (login required)
View Item |