NAINGGOLAN, DESI ELISABETH (2017) ETNOGRAFI KOMUNIKASI PERNIKAHAN ADAT BATAK TOBA DI JAKARTA (Studi Kasus Pernikahan Etnis Batak Toba di Jakarta Timur). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HALAMAN COVER)
01.HAL COVER.pdf Download (403kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02.ABSTRAK.pdf Download (51kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03.BAB I DESI ELISABETH 44110110066.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text (BAB II)
04.BAB II DESI ELISABETH 44110110066.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
||
Text (BAB III)
05.BAB III DESI ELISABETH 44110110066.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
||
Text (BAB IV)
06.BAB IV DESI ELISABETH 44110110066.pdf Restricted to Registered users only Download (934kB) |
||
Text (BAB V)
07.BAB V DESI ELISABETH 44110110066.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara mendalam tentang Komunikasi Kegiatan Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba. Dan untuk menggambarkan, fokus masalah peneliti mengidentifikasi masalah, yaitu Komunikatif Situasi acara, Komunikatif Peristiwa dan Tindakan komunikatif dalam upacara pernikahan Adat Batak Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif etnografi, Teori komunikasi yang diajukan adalah interaksi simbolik. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas komunikasi, perlu menangani unit-unit deskrit aktivitas komunikasi yang memiliki batasan-batasan yang bisa diketahui. Unit-unit analisis yang dikemukakan oleh Dell Hymes, antara lain : Situasi Komunikatif, merupakan konteks terjadinya komunikasi, Peristiwa Komunikatif, merupakan unit dasar untuk tujuan deskriptif, Tindakan Komunikatif, yaitu fungsi interaksi tunggal, seperti pernyataan, permohonan, perintah, ataupun perilaku non verbal Subyek penelitian ini yaitu beberapa orang yang hadir atau berpartisipasi ketika upacara pernikahan Adat Batak Toba terjadi, Dan sebanyak 3 orang dan 3 informan penting dari Raja Parhata dan 3 orang yang berpartisipasi dalam upacara pernikahan Adat Batak Toba. 3 orang informan penting diperoleh dengan teknik purposive sampling. Caranya mengumpulkan data yaitu dengan wawancara mendalam, observasi Partisipasi Pasif, Dokumentasi, Studi Pustaka dan Internet searching. Teknik uji keabsahan data dengan cara Ketekunan pengamatan, Kecukupan referensi, Pengecekan anggota dan Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, situasi komunikatif yang terkandung dalam pernikahan Upacara Adat Batak Toba adalah suci di mana dalam proses, ada tahapan yang harus dilakukan. Acara komunikatif dalam upacara pernikahan Adat Batak Toba yaitu pertukaran yang berarti simbol antara kedua belah pihak mempelai mempunyai arti khusus bagi mereka, sedangkan tindakan komunikatif yang terkandung dalam upacara pernikahan Adat Batak Toba berbentuk, pernyataan, permohonan dan perilaku nonverbal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan komunikasi dalam upacara pernikahan Adat Batak Toba sudah dimulai dari perilaku nenek moyang mereka di mana dalam setiap kegiatan komunikasi di upacara pernikahan Adat Batak Toba ada makna sendiri bagi mereka dan simbol yang mereka maksud ada nilai tersendiri. Simbol yang telah menjadi makna bagi masyarakat Batak Toba masih sangat dipegang teguh dan kekerabatan yang cukup kuat di pertahankan oleh masyarakat Batak Toba.
Actions (login required)
View Item |