WACANA NASIONALISME DI MEDIA SOSIAL (Analisis Wacana Kritis Foucault Dalam #KamiTidakTakut di Twitter)

RINTO, FRANS SAHALA MOSHES (2017) WACANA NASIONALISME DI MEDIA SOSIAL (Analisis Wacana Kritis Foucault Dalam #KamiTidakTakut di Twitter). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Preview	Text (COVER) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (135kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (154kB) | Preview
Preview	Text (PENGESAHAN) 4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (261kB) | Preview
Preview	Text (PERNYATAAN) 3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (155kB) | Preview
Preview	Text (KATA PENGANTAR) 5. KATA PENGANTAR.pdf Download (149kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 6. DAFTAR ISI.pdf Download (106kB) | Preview
	Text (BAB 1) 7. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB)
	Text (BAB 2) 8. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB)
	Text (BAB 3) 9. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB)
	Text (BAB 4) 10. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 5) 11. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB)
	Text (LAMPIRAN) 13. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB)

Abstract

Teknologi informasi dewasa ini telah menjalar ke penjuru dunia, menerobos batas geografis, beralih menjadi semacam tongkat komando yang mampu memposisikan kembali pola pikir, tata kelakuan dan sikap mental dalam masyarakat. 14 Januari 2016, Jalan Sarinah di Jakarta di serang bom bunuh diri teroris ISIS. #KamiTidakTakut di media sosial Twitter muncul dengan mudah dan murah sebagai pembangkit nasionalisme memerangi terorisme sekaligus mencapai peringkat trending topics. Penelitian ini menguji refleksi nasionalisme seperti apa yang ada dalam #KamiTidakTakut tersebut. Tinjauan pustaka dalam penelitian ini selain menggunakan teori relasi kekuasaan/pengetahuan Foucault, juga menggunakan teori-teori relevan lain demi mendapatkan kedalaman kajian seperti deterministik teknologi, ekonomi politik media, hegemoni dan narasi keindonesian Soekarno sebagai pondasi nasionalisme kebangsaan. Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian analisis wacana kritis Foucault yang meliputi formasi diskursif kekuasaan (power), pengetahuan (knowledge) dan wacana (discourse) dengan penekanan aspek arkeologi dan geneologi. Unit analisis adalah ujaran (tweets) yang menggunakan #KamiTidakTakut pada bentuk-bentuk teks dan konteks serta kaitannya dengan wacana nasionalisme yang digunakan oleh netizen di media sosial Twitter seperti ekspresi bahasa, gambar, serta unsur-unsur pendukung lainnya. Selanjutnya disingkap melalui kajian resisten dan pengungkapan makna laten berupa ideologi media sosial. Hasil penelitian melalui analisa formasi diskursif #KamiTidakTakut serta resistensinya; terdapat kepatuhan (panoptisme) melalui pengelompokan identitas sosial kolektif, nasionalisme. Namun wacana nasionalisme dalam #KamiTidakTakut hanyalah wujud simulasi aktivitas keseharian pengguna media sosial. Pengguna Twitter yang partisipan terhegemoni dan diposisikan sebagai objek laten media sosial, yaitu ideologi kapitalisme. Aktivitas partisipan dalam jejaring sosial seperti mengunggah video, audio atau artikel tidak ubahnya seperti pekerja atau buruh yang tidak dibayar (free labor). Pemilik media sosial mendapat keuntungan dari data dan iklan yang masuk. Para pengguna tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan merupakan bagian dari kepentingan ekonomi elit media.

Actions (login required)

View Item