SUGARDA, BHAYU RAHARJA (2011) PROFESIONALITAS PROSEDUR MEDIA ELEKTRONIK DALAM PEMBERITAAN. S2 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (Cover)
HAL COVER.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf Download (193kB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
||
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (839kB) |
||
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
||
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
||
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
||
Text (Daftra Pustaka)
HAL DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Peran seorang Produser dalam pembeirtaan televisi nyaris tak diketahui publik, karena mereka bekerja di belakang layar. Pada kenyataannya, seorang Produser memiliki otoritas tertinggi saat siaran langsung sebuah program televisi. Bahkan seorang Produser juga bertanggung jawab atas segala hal yang masuk menjadi bagian tayangan program, mulai dari set studio hingga naskah yang dibaca Presenter. Penelitian ini fokus pada proses kognitif seorang Produser dalam mempersiapkan dan menjalani siaran langsung program pemberitaan televisi. Proses kognitif ini secara spesifik adalah proses seleksi yang dilakukan seorang Produser dalam menentukan apa yang bisa tayang dan tidak bisa tayang. Model dari proses seleksi dalam pemilihan berita telah dikembangkan Shoemaker dan Vos menggunakan teori 'Gatekeeping' atau penjaga pagar. Berdasarkan model ini, sejumlah elemen dianggap sangat berpengaruh dalam proses seleksi itu. Namun, hanya dua diantaranya yang berkaitan dengan profesionalisme yaitu Nilai-Sikap-Etika dan Sosialisasi Organisasi. Nilai-Sikap-Etika berkaitan dengan Kode Etik Jurnalistik. Sehingga profesionalisme diukur berdasarkan panduna perilaku Kode Etik Jurnalistik. Sedangkan profesionalisme Produser juga diukur menggunakan standar kinerja yang ditetapkan perusahaan tempatnya bekerja. Tolak ukur profesionalisme ini masuk ke dalam kategori Sosialisasi Organisasi. Metodologi yang digunakan adalah studi kasus dengan subyek penelitian para Produser dari program Apa Kabar Indonesia Pagi. Observasi lapangan dilakukan terhadap 4 (empat) Produser sebagai sumber utama dilakukan dalam kurun waktu 7 hari. Wawancara mendalam terhadap sumber utama dilakukan pasca observasi lapangan. Peneliti juga mewawancarai ketua IJTI (Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia) dan Manajer Talkshow TV One sebagai sumber kedua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Sosialisasi Organisasi yang ditanamkan manajemen kepada Produser program Apa Kabar Indonesia Pagi adalah kualitas produk dan kinerja program berdasarkan rating. Kedua hal ini menjadi ukuran profesionalitas Produser program Apa Kabar Indoensia Pagi di mata manajemen.
Actions (login required)
View Item |