KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA YANG MELAKUKAN SEKS PRANIKAH (Studi Kasus pada Remaja yang melakukan seks pranikah di Rumah Belajar JICT Kelurahan Cilincing )

SEPTIA, RIRIN (2017) KOMUNIKASI ANTARPRIBADI REMAJA YANG MELAKUKAN SEKS PRANIKAH (Studi Kasus pada Remaja yang melakukan seks pranikah di Rumah Belajar JICT Kelurahan Cilincing ). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (108kB) | Preview
Preview	Text (COVER) LEMBAR COVER TESIS.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB I) BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (560kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only Download (159kB)

Abstract

Permasalahan kenakalan remaja yang terjadi saat ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikaan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang terjadi adalah seks bebas. Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja ini khususnya remaja yang belum menikah cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait komunikasi yang terjadi diantara pasangan remaja dalam membangun hubungan yang menyebabkan terjadinya hubungan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antarpribadi remaja yang melakukan seks pranikah dan untuk mengetahui proses tahapan perkembangan hubungan yang dibangun oleh pasangan remaja yang melakukan seks pranikah. Peneliti menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma kostruktivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan antarpribadi yang terjalin antara pasangan remaja ini bersifat emosional. Bagi para pasangan remaja untuk menjaga suatu hubungan dibutuhkan pembuktian oleh pasangan mereka berupa ucapan (bahasa verbal). Loyalitas terhadap pasangan menjadi salah satu bukti. Pembuktian merupakan proses berpikir mereka terhadap tindakan apa yang akan mereka lakukan sebagai wujud keseriusan mereka terhadap pasangan melalui hubungan yang intim. Ketika salah satu pasangan menginginkan sesuatu dari pasangannya, maka pasangan tersebut harus memberikannya. Pada dasarnya pola komunikasi ataupun pola interaksi yang mereka lakukan memang bersifat demikian. Artinya, lebih kepada proses negosiasi dan transaksional baik itu antar dua individu yang terlibat dalam proses komunikasi maupun lebih luas lagi bagaimana konstruksi sosial mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri.

Actions (login required)

View Item