MARLINDA, TIENTJE (2003) HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA COVER.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA ABSTRAK.pdf Download (64kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
||
|
Text (BAB II)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB) |
||
|
Text (BAB III)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) |
||
|
Text (BAB VI)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
||
|
Text (BAB V)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
131.00.007 TIENTJE MARLINDA DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (983kB) | Preview |
Abstract
Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang mempunyai korelasi terhadap hasil belajar dalam seluruh Mata kuliah. Kalangan pendidikan menekankan perlunya motivasi mahasiswa diperhatikan dalam proses belajar mengajar, serta memberikan kegiatan pada mahasiswa sesuai dengan kematangan dan perbedaan individu. Motivasi yang terpenting adalah motivasi instrinsik yakni motivasi yang timbul dari dalam diri mahasiswa. Motivasi instrinsik ini akan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih giat belajar dalam mencapai tujuan, yakni mendapatkan hasil yang terbaik. Kegiatan belajar akan lebih bermakna jika mahasiswa yang belajar tersebut lebih terdorong untuk belajar. Komunikasi dapat terjadi jika suatu tujuan dinyatakan sebagai suatu pesan perlu disampaikan. Pesan itu lewat antara sumber (pengirim) dan penerima. Pesan itu diubah menjadi bentuk simbol dan disampaikan dengan menggunakan beberapa saluran kepada penerima, yang kemudian menerjemahkan kembali (decode) pesan yang diprakarsai oleh pengirim. Hasilnya adalah suatu penyampaian makna dari seseorang kepada yang lainnya. Model ini dibuat menjadi tujuh bagian: (1) sumber komunikasi (2) merubah pesan (3) pesan, (4) saluran pesan (5) diterjemahkan ke bahasa awal, (6) penerima, dan (7) umpan balik. Jadi, yang dimaksud dengan komunikasi adalah penyampaian dan pemaknaan pesan yang terjadi dalam suatu model umpan balik antara pengirim pesan (sumber) kepada penerima pesan (penerima). Seorang mahasiswa yang dapat berkomunikasi dalam situasi proses belajar mengikuti perkuliahan sebagaimana yang dilaksanakan oleh dosen akan mengarahkan atau mempengaruhi kegiatan belajar mereka, sehingga besar akibatnya terhadap hasil belajar. Apabila mahasiswa mempunyai komunikasi interpersonal yang positif terhadap aspek-aspek tersebut, maka besar kemungkinan mereka akan lebih giat belajar, sehingga mencapai hasil belajar yang baik. Penelitian ini merupakan studi korelasional antara satu variabel terikat dan tiga variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar mahasiswa (Y), sedangkan variabel bebas pertama adalah motivasi berprestasi (X1), variabel bebas kedua adalah Komunikasi interpersonal (X2). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi (X₁) dengan hasil belajar mahasiswa (Y) yaitu ry = 0,414; Гy1.2=0,2352, yang berarti jika tingkat motivasi berprestasi meningkat, maka tingkat hasil belajar mahasiswa meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, jika tingkat motivasi berprestasi rendah, maka akan rendah pula tingkat hasil belajar mahasiswa. Hasil koefisien determinasi 17,1 % variasi hasil belajar mahasiswa ditentukan oleh tingkat motivasi berprestasi. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal (X2) dengan hasil belajar mahasiswa (Y) yaitu ry2 =0,351; ry2.1 = 0,0309, yang berarti jika tingkat komunikasi interpersonal meningkat, maka tingkat hasil belajar mahasiswa meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, jika tingkat komunikasi interpersonal rendah, maka akan rendah pula tingkat hasil belajar mahasiswa. Hasil koefisien determinasi 0,123 berarti bahwa 12,3% variasi hasil belajar mahasiswa ditentukan oleh tingkat komunikasi interpersonal. Dan terdapat hubungan positif dan signifikan dan signifikan antara motivasi berprestasi (X1), dan komunikasi minterpersonal (X2) dengan hasil belajar mahasiswa (Y) yaitu Ry12= 0,415 yang berarti jika tingkat motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal meningkat, maka tingkat hasil belajar mahasiswa juga meningkat. Demikian juga sebaliknya, jika motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal rendah, maka akan rendah pula tingkat hasil belajar mahasiswa. Hasil koefisien determinasi 0,172 berarti bahwa 17,2 % variasi hasil belajar mahasiswa ditentukan oleh motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal.
Actions (login required)
![]() |
View Item |
