SIPAHUTAR, REPELITA (2013) SIMBOLISASI DAN UMPASA DALAM UPACARA PERNIKAHAN BATAK TOBA (Studi Interaksi Simbolik pada Upacara Pernikahan Masyarakat Batak Toba di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.
|
Text (Cover)
1. HAL COVER.pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
2. abstrak.pdf Download (136kB) | Preview |
|
Text (Bab 1)
3. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) |
||
Text (Bab 2)
4. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) |
||
Text (Bab 3)
5. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) |
||
Text (Bab 4)
6. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab 5)
7. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) |
||
Text (Daftar Pustaka dan Lampiran)
8. DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) |
Abstract
The symbolization and umpasa in Batak Toba wedding ceremony (Study of symbolic interaction in Batak Toba society in Jakarta and surrounding). (Guide by DR. Farid H. BSA, M. Si). A wedding with a tradition is a must that is not written to the people of Batak Toba who have married and have been validated by the region and law. So that the existence of a new family will be admited by the tradition they mean and they can carry out the same thing to their generation in the future. A wedding with a tradition must not be done when groom and bride will make a new family. However, if they have got children, that can be done or people of Batak Toba call it with sulang-sulang pahoppu. The right and the responsibility of the procession of sulang-sulang pahoppu and the symbols are the same as pesta unjuk or a tradition that is done by all new couple who is about the starting a new life in the family. The goal of this research is to answer all the problems that have been patented. For more specific, the goal of this research are (1) To explain about the symbolization of congratulating in wedding ceremony in Batak Toba tradition. (2) Disscussing about the different of the procession in the wedding ceremony for Batak Toba society who live in Jakarta and surrounding with Batak land. (3) Showing the umpasa that is used in the wedding ceremony in Batak Toba. To answer all the problems that has been patented, they use qualitative research method with symbolic interaction theory. It is because the tradition of Batak Toba wedding ceremony uses many symbols, and every symbols has meaning. The results of the research shows that the symbols used in the wedding ceremony in Batak Toba is more dominate and all is from the bride’s family or what they call parboru (hula-hula). They are some differences in carrying out the wedding procession in Jakarta and surrounding than in the land of Batak. However, about the use of things that are used as symbol are still the same. While kind of umpasa used in the ceremony are still the same generally. Simbolisasi dan umpasa dalam upacara pernikahan Batak Toba (Studi Interaksi Simbolik pada Upacara Pernikahan Masyarakat Batak Toba di wilayah Jakarta dan sekitarnya) (dibimbing oleh DR. Farid H. BSA, M.Si) Pernikahan secara adat merupakan salah satu keharusan yang tidak tertulis bagi masyarakat Batak Toba yang sudah menikah secara agama dan secara hukum negara agar keberadaan keluarga yang baru terbentuk tersebut diakui dalam posisi adat pada kelompok adat dimaksud, serta dapat melaksanakan hal senada terhadap keturunannya dikemudian hari. Pernikahan secara adat tidak harus dilakukan ketika pasangan calon pengantin akan membentuk keluarga baru, namun bisa juga dilakukan ketika pasangan suami isteri telah memiliki keturunan atau yang oleh masyarakat Batak Toba disebut dengan sulang- sulang pahoppu. Untuk acara sulang-sulang pahoppu prosesinya dan segala bentuk symbol, hak dan kewajibannya sama dengan pesta unjuk atau pesta adat yang dilakukan pada pasangan pengantin yang baru akan memulai prosesi hidup berkeluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan. Secara rinci tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menjelaskan simbolisasi ucapan selamat yang diberikan dalam upacara pernikahan secara adat Batak Toba. (2) mengkaji perbedaan prosesi pernikahan suku Batak Toba di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan di tanah Batak. (3) menemutunjukkan umpasa yang digunakan dalam upacara pernikahan masyarakat Batak Toba. Untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan digunakan metode penelitian kualitatif dengan teori interaksi simbolik. Hal ini digunakan karena pernikahan secara adat Batak Toba sarat dengan penggunakan symbol, dan tiap symbol memiliki makna tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa symbol yang digunakan dalam upacara pernikahan secara adat Batak Toba lebih dominan bersumber dan keluarga pengantin perempuan atau yang disebut dengan parboru. Terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan prosesi pernikahan di wilayah Jakarta dan sekitarnya dibanding dengan hal senada di tanah Batak, namun tentang penggunaan benda-benda yang digunakan sebagai symbol dalam prosesi pernikahan tetap sama. Sedangkan jenis umpasa yang digunakan dalam pernikahan secara umum tetap sama.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Call Number CD: | CDT-552-13-020 |
NIM/NIDN Creators: | 55211120112 |
Uncontrolled Keywords: | MKOM, MANAJEMEN KOMUNIKASI |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Admin Perpus UMB |
Date Deposited: | 04 Feb 2015 13:20 |
Last Modified: | 24 Mar 2023 01:39 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/15299 |
Actions (login required)
View Item |