YULIANTO, ADITYA ANGGA (2025) KOMPARASI KONSTRUKSI KASUS KORUPSI PT. TIMAH TAHUN 2024 PADA PEMBERITAAN DI KOMPAS.COM DAN TEMPO.CO. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
Cover.pdf Download (671kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (111kB) |
|
|
Text (BAB II)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) |
|
|
Text (BAB III)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
|
|
Text (BAB IV)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (699kB) |
|
|
Text (BAB V)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (82kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
Abstract
The 2024 PT Timah corruption case is one of the largest scandals in Indonesia’s history, occurring in the mining sector and involving a State-Owned Enterprise (SOE). The case caused state losses amounting to hundreds of trillions of rupiah and had serious impacts on the environment, society, and national governance. The media plays a crucial role in shaping the construction of reality surrounding this case through news framing. This study aims to analyze the differences in the framing construction of the PT Timah case in Kompas.com and Tempo.co. Theoretically, it applies social reality construction theory and framing theory using Gamson and Modigliani’s model, which emphasizes framing devices such as metaphors, catchphrases, exemplars, depictions, roots, appeals to principle, and consequences. The study is situated within the constructivist paradigm and employs a qualitative approach. The research method applies framing analysis to 28 selected news articles (14 from Kompas.com and 14 from Tempo.co) published between March and December 2024. The findings reveal that both media framed the case as a matter of law and justice, but with different emphases. Tempo.co highlighted sharp legal criticism, ecological destruction, lenient sentencing, and the lavish lifestyle of the perpetrators; while Kompas.com presented a more procedural, factual, and technocratic framing focused on investigation, asset seizure, and oversight reform. Tempo.co tended to emphasize PT Timah’s internal weaknesses, whereas Kompas.com highlighted bureaucratic roles and government policies. The study concludes that media framing is strongly influenced by the editorial characteristics of each outlet, resulting in different narratives of the same case. Keywords: Framing Analysis, Gamson and Modigliani, Corruption, PT Timah, Online Media. Kasus korupsi PT Timah tahun 2024 merupakan salah satu skandal terbesar dalam sejarah Indonesia, terjadi di sektor pertambangan dan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kasus ini menimbulkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah serta berdampak serius pada lingkungan, masyarakat dan tata kelola negara. Media memiliki peran penting dalam membentuk konstruksi realitas atas kasus ini melalui framing pemberitaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan konstruksi framing pemberitaan kasus PT Timah di Kompas.com dan Tempo.co. Secara teoretis, penelitian ini menggunakan teori konstruksi realitas sosial dan teori framing dengan model Gamson dan Modigliani, yang menekankan perangkat framing berupa metaphors, catchphrases, exemplars, depictions, roots, appeals to principle, dan consequences. Penelitian ini ditempatkan dalam paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian menggunakan analisis framing terhadap 28 berita terpilih (14 berita dari Kompas.com dan 14 berita dari Tempo.co) yang terbit pada periode Maret–Desember 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media sama-sama membingkai kasus ini sebagai persoalan hukum dan keadilan, namun dengan penekanan berbeda. Tempo.co menekankan kritik hukum yang tajam, kerusakan ekologis, sorotan terhadap vonis ringan dan gaya hidup mewah pelaku; sementara Kompas.com lebih menampilkan bingkai prosedural, faktual, dan teknokratis yang berfokus pada penyidikan, penyitaan aset, dan reformasi pengawasan. Tempo.co cenderung menyoroti kelemahan internal PT Timah, sedangkan Kompas.com menekankan peran birokrasi dan kebijakan pemerintah. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa framing media dipengaruhi oleh karakteristik redaksional masing-masing media, sehingga menghasilkan narasi yang berbeda atas kasus yang sama. Kata Kunci: Analisis Framing, Gamson dan Modigliani, Korupsi, PT Timah, Media Online.
Actions (login required)
 |
View Item |
