PRAMESWARI, NADIA (2023) ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM QC PADA INDUSTRI FARMASI DENGAN METODE FMEA (FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (COVER)
01 Cover.pdf Download (440kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstrak.pdf Download (28kB) |
|
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
|
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
|
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) |
|
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (26kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) |
Abstract
The company, which was founded in 2009 and located in Sentul, West Java, is one of the companies engaged in the pharmaceutical industry.As a pharmaceutical industry, of course, the products produced must guarantee quality, safety, and efficacy. One of the parties involved in quality control is QC. Working in the laboratory is inseparable from the risks of health and safety hazards. This hazardous work environment will certainly produce a large number of risks of work accidents. This problem needs to be addressed to reduce work accidents that may occur. This study was conducted using the FMEA (Failure Mode Effects Analysis) method which aims to identify work accidents that occur, the dominant causes of work accidents, and make efforts to repair work accidents that occur. An assessment is made on the severity, occurrence, and detection aspects of work accidents that often occur, then the RPN (Risk Priority Number) value is calculated. From the results of the RPN calculation, it is known that the Failure Mode that is in the spotlight and should be considered is sample preparation in the preparation room which has an impact on work accidents, the occurrence of chemical spills with an RPN value of 800. The potential cause of the occurrence is due to not wearing PPE or not using PPE. Meanwhile, the current control conditions do not have the availability of PPE that suits the needs. Therefore, it is necessary to take corrective actions to reduce work accidents that occur, namely by carrying out K3 directives, routine inspections, and providing PPE according to functions and needs. Keywords: Laboratory, Work Accident, Severity, Occurrence, Detection, FMEA (failure mode and effects analysis), RPN (Risk Priority Number). Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2009 dan berlokasi di Sentul, Jawa Barat ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi. Sebagai industri farmasi tentunya produk yang dihasilkan harus menjamin mutu, keamanan, dan khasiat. Salah satu pihak yang terlibat dalam pengawasan mutu adalah QC. Bekerja di laboratorium tidak terlepas dari adanya risiko bahaya kesehatan dan juga keselamatan. Lingkungan kerja yang berbahaya ini tentunya akan menghasilkan sejumlah besar risiko kecelakaan kerja. Masalah ini perlu diatasi untuk mengurangi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode FMEA (Failure Mode Effects Analysis) yang bertujuan untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja yang terjadi, penyebab dominan terjadinya kecelakaan kerja, dan melakukan upaya perbaikan terhadap kecelakaan kerja yang terjadi. Dilakukan penilaian pada aspek severity, occurance, dan detection terhadap kecelakaan kerja yang sering terjadi, kemudian dihitung nilai RPN (Risk Priority Number) yang didapat. Dari hasil perhitungan RPN diketahui bahwa Failure Mode yang menjadi sorotan dan seharusnya diperhatikan, yaitu preparasi sampel di ruang preparasiyang berdampak pada kecelakaan kerja terjadinya tumpahan bahan kimia dengan nilai RPN sebesar 800. Potensi penyebab terjadinya adalah karena tidak memakai APD atau kurang sesuainya APD yang digunakan. Sementara kondisi pengendalian saat ini belum adanya ketersedian APD yang sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan perbaikan untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi yaitu dengan dilakukanya pengarahan K3, inspeksi rutin, dan menyediakan APD yang sesuai fungsi dan kebutuhan. Kata kunci : Laboratorium, Kecelakaan Kerja, Severity, Occurance, Detection, FMEA (failure mode and effects analysis), RPN (Risk Priority Number).
Actions (login required)
View Item |