Taifur, Taifur (2007) ANALIASA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BAHAN BAKU PADA PABRIK KACA PT.ASAHIMAS FLATT GLASS. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (SKRIPSI FULL)
TUGAS AKHIR ANALISA PRODUKTIVITAS.pdf Download (460kB) | Preview |
Abstract
In a very apprehensive economic situation as a result of the multidimensional crisis whipping this country, the effort of developing productivity, efficiency, and effectiveness is heard everywhere in every field for an upright economic condition. However, it is a pity that the appeal of productivity development is only conducted in an awkward condition while the appeal is forgotten in a good condition. What becomes a problem is how the increase in productivity, efficiency, and effectiveness are measured. Therefore, a measurement is needed as a comparison by conducting the measurement continually and then comparing it. In an industrial system, there are some measurement models of productivity such as productivity measurement based on index number approach, that is, the mundel model. That model of productivity measurement is used to know the increase and decrease of productivity. Based on the calculation in finding the increase and decrease of productivity of a glass company PT. Asahimas Flat Glass, it is found that the productivity of basic commodity in 2003 decreases 13.1% compared to the productivity in 2002 (basic period). In 2004, there is a decrease of 14.5% compared to the productivity in 2002 (basic period). Furthermore, in 2005, there is also a decrease of 17.1% compared to the productivity in 2002 (basic period). For the labors’ productivity, it decreases 3.8% in 2003 compared to the productivity in 2002 (basic period). In 2004, it decreases 11.6% compared to the productivity in 2002 (basic period) and in 2005, it also decreases 65.4% compared to the productivity in 2002 (basic period). The main factor as the cause of the productivity decrease in the basic commodity is the quality of the basic commodity, and the main factor as the cause of the decrease in the labors’ productivity is training. To handle the basic commodity problem, it is advised that the company should be more careful in ordering the basic commodity, while for the labors, it is advised to give them a depth training to avoid mistake in the operation of machines, so that the machine can work optimally. Dalam keadaan ekonomi yang semakin memprihatinkan akibat krisis multi dimensi yang mendera bangsa ini, terdengar dimana-mana agar diusahakan peningkatan produktivitas, efesiensi, dan efektivitas disegala bidang agar ekonomi nasional dapat berdiri tegak. Akan tetapi sangat disayangkan himbauan agar diusahakan peningkatan produktivitas ini hanya dilakukan dalam keadaan sulit saja baru dilakukan dan mengapa dalam keadaan yang lebih baik seolah-olah dilupakan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana dapat mengetahui bahwa peningkatan produktivitas, efesiensi, dan efektivitas naik. Untuk itu diperlukan tolak ukur sebagai perbandingan, dengan melakukan pengukuran-pengukuran tersebut sekala berkala, dan kemudian membendingkannya. Dalam sistem industri ada beberapa model pengukuran produktivitas diantaranya pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan angka indeks yaitu model mundel. Model pengukuran produktivitas tersebut digunakan untuk megetahui peningkatan maupun penurunan produktivitas. Berdasarkan perhitungan dalam menentukan peningkatan maupun penurunan tingkat produktivitas pada Pabrik Kaca PT.Asahimas Flat Glass, maka diperoleh untuk produktivitas bahab baku pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 13.1% dibandingkan tahun 2002 (priode dasar), pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 14.5% dibandingkan tahun 2002 (periode dasar), dan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 17.1% dibandingkan tahun 2002 (periode dasar). Untuk produktivitas tenaga kerja pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 3.8% dibandingkan tahun 2002 (periode dasar), pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 11.6% dibandingkan tahun 2002 (periode dasar), dan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 65.4% dibandingkan tahun 2002 (periode dasar). Penyebab penurunan produktivitas pada bahan baku faktor utamanya adalah kualitas bahanbaku, dan untuk tenaga kerja faktor utamanya adalah pelatihan. Untuk menaggulagi masalah bahan baku sebaiknya perusahaan lebih teliti lagi dalam memesan bahan baku tersebut, sedangkan untuk tenaga kerja sebaiknya diberikan pelatihan-pelatihan yang mendalam sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengoperasian mesin sehingga mesin dapat bekerja secara optimal.
Actions (login required)
 |
View Item |
