HARTONO, HARTONO (2007) ANALISIS PENGONTROLAN GAS CO UNTUK MENDAPAT OKSIGEN STANDART PADA KABEL TEMBAGA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
Cover.doc Download (34kB) |
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.doc Download (24kB) |
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
Lembar Pernyataan.doc Download (24kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
Pengesahan.doc Download (27kB) |
|
Text (KATA PENGANTAR)
Kata Pengantar.doc Download (28kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.doc Download (71kB) |
|
Text (DAFTAR TABEL)
Daftar Tabel.doc Download (64kB) |
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
Daftar Gambar.doc Download (65kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.doc Restricted to Registered users only Download (39kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.doc Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.doc Restricted to Registered users only Download (434kB) |
|
Text (BAB IV)
Bab IV.doc Restricted to Registered users only Download (624kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.doc Restricted to Registered users only Download (51kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.doc Restricted to Registered users only Download (64kB) |
Abstract
At metal company who made copper rod, to get copper rod with the best grade ( F class) which aim to ASTM B 49 – 98 standart. The copper rod criteria must be 200 – 400 ppm oksigen content inside. Used natural gas and air blower to melt the copper material. When the copper material changing to molten copper there is oxygen mix with the molten copper. To control the oxygen, CO gas must be controlled. CO gas will be measured continuously by CO Analyzer. The output from CO Analyzer will be input for PLC to get control the CO gas. From this CO gas controlling, will be analyzed the controlling efficiency, so founded something which influenced oxygen content of product. Finally getting more effective control to help the user to did their job. Dalam industri logam pembuatan kabel tembaga , untuk memenuhi kategori kabel kualitas bagus (kelas F) yang tercantum dalam standart ASTM B 49 - 98. Kabel tembaga salah satunya harus mengandung kadar oksigen 200 – 400 ppm. Dalam melakukan peleburan material tembaga, digunakan gas alam dan udara dalam pembakarannya. Pada saat perubahan bentuk fisik tembaga tersebut, ada ikatan antara oksigen dengan tembaga. Untuk mengontrol kandungan oksigen yang ada, dilakukan pengontrolan terhadap gas CO hasil pembakaran. Gas CO akan diukur secara terus menerus oleh instrument CO Analyzer, keluaran dari CO Analyzer akan menjadi masukan buat PLC agar dilakukan aksi atas kondisi gas CO yang sedang terjadi. Dari pengontrolan gas CO disini akan dikaji ulang efisiensi pengontrolan kandungan gas CO, sehingga ditemukan poin-poin yang mempengaruhi kandungan oksigen pada produk. Akhirnya akan didapatkan suatu sistem pengontrolan yang lebih efektif dan secara khusus dapat membantu pengguna dalam melaksanakan tugasnya.
Actions (login required)
View Item |