BAEHAQI, IMAM (2017) ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK-3) (Studi Kasus Proyek Pembangunan Stasiun Mass Rapid Transit/ MRT CP 106 Bunderan HI Jakarta). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
HALAMAN COVER TO DAFTAR ISI.pdf Download (754kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (104kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB) |
||
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (74kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Dalam pelaksanaaan pembangunan konstruksi gedung banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Proyek Pembangunan MRT merupakan proyek yang diperuntukkan untuk stasiun kereta api bawah tanah (underground) yang terletak di Jl.MH Thamrin Jakarta Pusat dengan spesifikasi bangunan stasiun adalah 22,3m x 429m dengan kedalaman stasiun mencapai 18,7 m yang terdiri dari 2 lantai dan keseluruhan luas bangunannya 9.566,7 m2.Dengan masih sering terjadinya kecelakaan kerja di proyek tersebut, oleh karena itu penulis akan melakukan analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada penerapan SMK-3 untuk ditinjau dari keefektifan mengatasi faktor risiko kecelakaan kerja pada penerapan pola SMK-3. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis risiko kecelakaan kerja yang terjadi untuk mendapatkan risiko kecelakaan kerja dominan yang terjadi pada pembangunan Stasiun Masss Rapid Transit (MRT) Bunderan HI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode scoring dengan menggunakan skala likert dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada semua pihak yang terkait, dan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dilapangan untuk mendapat hasil yang lebih baik berupa indikator kecelakaan kerja dominan penyebab kecelakaan kerja. Hasil dari wawancara terhadap responden kemudian di analisis menggunakan metode Matriks Risiko dari PMBOK Guide 2013 untuk mendapatkan nilai tingkat risiko dari tiap-tiap indikator pada penerapan SMK3. Dari hasil analisis pencapaian tersebut adalah 85,54% untuk kategori tingkat lanjutan dengan bendera emas, namun masih didapat indikator risiko tertinggi yang bersumber dari Pola Perencanaan SMK-3 yaitu untuk Kondisi sarana dan prasarana safety yang memadai dan dalam kondisi yang baik dalam kuantitas maupun kualitas akan sangat menentukan dalam mengatasi risiko kecelakaan kerja dominan kecelakaan kerja dengan nilai 0,297,dan berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK-3 cara untuk mengatasi indikator risiko tinggi antara lain : Organisasi /unit yang bertanggung jawab dibidang K3, Anggaran yang memadai, Prosedur operasi / kerja informasi dan pelaporan serta pendokumentasian dan Instruksi Kerja, Teknik (Engineering) tindakan pertama yang melengkapi semua perkakas dan mesin dengan alat pencegah kecelakaan (safety guards) serta melaksanakan standard pedoman dan peraturan perusahaan. Kata Kunci : Analisis, K-3, Risiko, MRT, Indikator
Actions (login required)
View Item |