ANALISIS KAPASITAS RUNWAY 3 BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA BERDASARKAN PERBANDINGAN METODE FAA DAN METODE PENGEMBANGAN PEMODELAN OPERASI PESAWAT

SAIFULLAH, AHMAD (2017) ANALISIS KAPASITAS RUNWAY 3 BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA BERDASARKAN PERBANDINGAN METODE FAA DAN METODE PENGEMBANGAN PEMODELAN OPERASI PESAWAT. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
1) Hal Cover.pdf

Download (355kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2) Abstrak.pdf

Download (77kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
3) Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB)
[img] Text (BAB II)
4) Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (810kB)
[img] Text (BAB III)
5) Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
6) Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (996kB)
[img] Text (BAB V)
7) Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
8) Hal Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Bandar udara merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan transportasi yang mengalami perkembangan sangat pesat di era modern ini. Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat akan kebutuhan angkutan yang cepat, aman dan tepat waktu menjadikan bandar udara tidak saja sebagai tempat mendarat dan lepas landas pesawat udara, tetapi juga menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Bandar udara sebagai salah satu subsistem transportasi udara, pengelolaannya terikat pada prinsip-prinsip penyelenggaraan bandar udara dengan tugas utama yaitu memberikan pelayanan kepada pengguna jasa dan memberikan pelayanan fasilitas yang mengutamakan pelayanan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Tingginya permintaan akan jasa penerbangan membuat jadwal penerbangan semua maskapai semakin padat. Pengaruh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan kapasitas runway yang harus terus menyesuaikan dengan jumlah penerbangan. Bila tidak ditangani dengan serius maka akan mengalami kelebihan kapasitas. Salah satu bandar udara di Indonesia yang telah mengalami kelebihan kapasitas adalah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Kondisi eksisting tahun 2017 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sekarang ini memiliki 2 runway paralel dengan panjang 3600 m dan 3660 m (lebar 60 m). Kondisi tersebut sudah tidak mampu lagi melayani banyaknya permintaan untuk take-off dan landing di bandara tersebut sehingga dibutuhkan tambahan runway lagi yaitu runway 3 untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Oleh karena hal tersebut diatas, perlu dilakukan analisis tentang kapasitas runway 3 untuk mengetahui seberapa besar pergerakan pesawat yang dapat dilayani runway 3 dalam jangka waktu pengoperasiannya dan prediksi 5, 10 tahun kedepan dengan separasi minimum yang telah ditetapkan oleh ATC (Air Traffic Controller). Akan tetapi, perlu dilakukan perhitungan untuk mengetahui kapasitas ideal runway agar dapat dilakukan langkah optimalisasi runway sehingga kapasitas runway dapat mendekati bahkan mencapai kapasitas ideal runway Penelitian ini dilakukan terhadap pola historis data pergerakan pesawat pada runway 1 dan runway 2 dari tahun 2005-2015 yang merupakan data sekunder dan diperoleh dari PT. Angkasa Pura II (Persero) dan Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) dengan menggunakan regresi linier dalam peramalan pergerakan sehingga didapatkan jumlah pergerakan pesawat yang terjadi pada tahun rencana. Hasil peramalan pergerakan pesawat kemudian dikonversi menjadi kapasitas pergerakan pesawat di runway pada jam puncak menggunakan metode Pignataro dan NPIAS. Kapasitas pergerakan pesawat pada tahun rencana yaitu tahun 2020 dan 2025 didapatkan setelah mengonversi pergerakan pesawat dengan pendekatan metode FAA dan metode pengembangan pemodelan operasi pesawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2020 dengan menggunakan metode FAA, kapasitas runway 3 masih dapat menampung pergerakan pesawat pada jam puncak hingga tahun 2020 namun akan mengalami kelebihan kapasitas pada tahun 2025. Sedangkan menurut perhitungan metode pengembangan pemodelan operasi pesawat, runway 3 pada tahun 2020 dan 2025 sudah mengalami kelebihan kapasitas sehingga perlu dilakukan langkah-langkah optimalisasi agar kapasitas runway 3 di tahun mendatang dapat menampung kebutuhan pergerakan pesawat. Kata Kunci: Bandar Udara, Runway 3, Kapasitas, Metode FAA, Operasi Campuran

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/SIP. 17 100
NIM/NIDN Creators: 41115120043
Uncontrolled Keywords: Bandar Udara, Runway 3, Kapasitas, Metode FAA, Operasi Campuran
Subjects: 000 Computer Science, Information and General Works/Ilmu Komputer, Informasi, dan Karya Umum > 020 Library and Information Sciences/Perpustakaan dan Ilmu Informasi > 025 Operations, Archives, Information Centers/Operasional Perpustakaan, Arsip dan Pusat Informasi, Pelayanan dan Pengelolaan Perpustakaan > 025.3 Bibliographic Analysis and Control/Bibliografi Analisis dan Kontrol Perpustakaan
000 Computer Science, Information and General Works/Ilmu Komputer, Informasi, dan Karya Umum > 020 Library and Information Sciences/Perpustakaan dan Ilmu Informasi > 025 Operations, Archives, Information Centers/Operasional Perpustakaan, Arsip dan Pusat Informasi, Pelayanan dan Pengelolaan Perpustakaan > 025.4 Subject Analysis and Control/Subjek Analisis dan Kontrol Perpustakaan
100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Dede Muksin Lubis
Date Deposited: 26 May 2022 06:16
Last Modified: 03 Feb 2024 06:50
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/61877

Actions (login required)

View Item View Item