MULKAN, ALEXANDER (2021) ANALISA SUSUT ENERGI PADA PENYULANG WORTEL DENGAN INTERKONEKSI PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO MENGGUNAKAN LOAD FLOW ANALYSIS. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Cover.pdf Download (730kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) |
||
Text (BAB II)
03. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (769kB) |
||
Text (BAB III)
04. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (911kB) |
||
Text (BAB IV)
05. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
06. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (918kB) |
Abstract
Losses or better known as shrinkage is a parameter that must always be considered by PT. PLN (Persero), because these parameters show how good the efficiency of a system is. The greater the shrinkage value, the smaller the efficiency of the system. In the distribution network, losses can occur due to several factors, including technical and non-technical factors. The percentage of total technical losses of carrot feeder PLN UP3 South Banten in 2018 amounted to 13.35%. This figure is still far above the performance target set by the Central PLN of 10% for each distribution feeder. In this study, the authors applied the interconnection method of Microhydro Power Plants (PLTM) as a solution to repair losses. The calculation of shrinkage using ETAP software and manual, was carried out comparisons in the conditions of carrot feeder without PLTM and with MHP. From the load flow simulation results using ETAP 12.6, it was found that the energy loss value of carrot feeders in the 2019 period without PLTM was 14.52% and in the condition of the Interconnected Carrot feeder to the MHP system, a shrinkage value was obtained of 7.92%. So that it reduces 54% when using PLTM. Meanwhile, the results of manual calculations obtained a value of 15.57% in the condition without PLTM and 8.66% during the interconnection of the PLTM so that it reduced 55.6% of losses when using a PLTM. Keywords: Losses, distribution losses, Micro hydro power plant, Carrots Losses atau lebih dikenal dengan istilah Susut merupakan parameter yang harus selalu diperhatikan oleh PT. PLN (Persero), karena parameter tersebut yang menunjukkan seberapa baik efisiensi dari suatu sistem. Semakin besar nilai susut, berarti semakin kecil efisiensi sistem tersebut. Pada jaringan distribusi susut dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain faktor teknis dan non teknis. Presentase total susut teknis penyulang Wortel PLN UP3 Banten Selatan pada tahun 2018 sebesar 13,35%. Angka tersebut masih jauh diatas target kinerja yang ditetapkan oleh PLN Pusat sebesar 10 % pada tiap penyulang distribusi. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode interkoneksi Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTM) sebagai solusi perbaikan nilai susut. Perhitungan susut dengan menggunakan software ETAP dan manual, dilakukan perbandingan pada kondisi Penyulang Wortel tanpa PLTM dan dengan PLTM. Dari hasil simulasi load Flow menggunakan ETAP 12.6, diperoleh nilai susut energi penyulang Wortel pada periode tahun 2019 tanpa PLTM yaitu sebesar 14,52% dan pada kondisi penyulang Wortel Interkoneksi ke sistem PLTM diperoleh nilai susut sebesar 7,92%. Sehingga menurunkan 54% jika menggunakan PLTM. Sedangkan hasil perhitungan manual didapat nilai 15,57% kondisi tanpa PLTM dan 8,66% pada saat interkoneksi PLTM sehingga menurunkan 55,6% susut jika menggunakan PLTM. Kata Kunci: Losses, susut distribusi, Pembangkit listrik tenaga mikrohidro, Wortel
Actions (login required)
View Item |