SAPUTRO, WAHYU (2020) STUDI KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN TIDAK BERATURAN MENGGUNAKAN SISTEM DILATASI PADA DAERAH RAWAN GEMPA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Cover.pdf Download (344kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
||
Text (BAB II)
03. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
04. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
Text (BAB IV)
05. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text (BAB V)
06. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
The shape of a good building plan in earthquake-prone areas is a regular one. If the shape of the building plan is irregular due to the needs of various functions, then the prominent part of the construction should be separated from the main building or by providing dilation on the building. Overall in this study will be reviewed comparisons in the design of irregular building structures without dilation with buildings that use dilation. What will be evaluated for the final result of the comparison is a cross-section of structural elements and the need for structural bones on beams and columns. Analysis of three-dimensional portal structure conducted is dynamic earthquake analysis of spectrum response with earthquake area in east Jakarta, Indonesia based on long period transition map (TL) of SNI 1726:2019 earthquake in 20 seconds. The structure system used in this study there are two (2) namely for building planning without dilatasi using a dual system with a special moment-ing frame and for dilatasi buildings using a special moment-dreaming frame system. From the results of the analysis of the comparative study of structural planning obtained structural elements using cross-sectional dilatasi columns can be reduced by 20%-40% of buildings without dilatasi and in the crosssection of blocks reduced by an average of 27%. For the results of the comparison of minimum joint needs obtained that the structure of dilatasi more efficiently 12%-20% of the building structure without dilatasi. Keywords: Dilation, Irregular Building Structure, Cross-sectional Comparison of Structural Elements, Special Moment-Ing Frame System (SRPMK), ETABS 2013. Bentuk denah bangunan yang baik pada daerah rawan gempa adalah yang berbentuk beraturan. Apabila bentuk denah bangunan tidak beraturan dikarenakan kebutuhan fungsi yang bermacam-macam, maka bagian yang menonjol konstruksinya sebaiknya dipisahkan dari bangunan utama atau dengan memberikan dilatasi pada bangunan tersebut. Secara keseluruhan pada penelitian ini akan ditinjau perbandingan dalam perancangan desain struktur bangunan tidak beraturan tanpa dilatasi dengan bangunan yang menggunakan dilatasi. Hal yang akan dievaluasi untuk hasil akhir komparasi adalah penampang elemen struktur dan kebutuhan tulangan struktur pada balok dan kolom. Analisis struktur portal tiga dimensi yang dilakukan adalah analisis gempa dinamis respon spektrum dengan wilayah gempa di Jakarta timur, Indonesia yang berdasarkan peta transisi periode panjang (TL) gempa SNI 1726:2019 berada di 20 detik. Sistem struktur yang digunakan pada penelitian ini terdapat dua (2) yakni untuk perencanaan bangunan tanpa dilatasi menggunakan system ganda dengan rangka pemikul momen khusus dan untuk bangunan dilatasi menggunakan system rangka pemikul momen khusus. Dari hasil analisa studi komparasi perencanaan struktur ini didapat elemen struktur dengan menggunakan dilatasi penampang kolom dapat tereduksi 20%-40% dari bangunan tanpa dilatasi dan pada penampang balok rata-rata tereduksi 27%. Untuk hasil komparasi kebutuhan tulangan minimum didapat bahwa struktur dilatasi lebih efisien 12%-20% dari struktur bangunan tanpa dilatasi. Kata Kunci : Dilatasi, Struktur Bangunan Tidak Beraturan, Komparasi Penampang Elemen Struktur, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), ETABS 2013.
Actions (login required)
View Item |