ANALISIS SUSUT ENERGI PADA PENYULANG WOMBAT DENGAN MENGGUNAKAN METER TRAFO DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO) UP3 TELUK NAGA

FIRDAUS, MUHAMMAD (2020) ANALISIS SUSUT ENERGI PADA PENYULANG WOMBAT DENGAN MENGGUNAKAN METER TRAFO DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO) UP3 TELUK NAGA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
1. Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB I)
2. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (538kB)
[img] Text (BAB II)
3. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
4. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB)
[img] Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (696kB)
[img] Text (BAB V)
6. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (166kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
8. Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Losses or better known as Shrinkage is a parameter that must always be considered by PT. PLN (Persero), because these parameters indicate how good the efficiency of a system. The greater the shrinkage value, means the smaller the efficiency of the system. In the shrinkage distribution network can occur due to several factors, including technical and non-technical factors. The total percentage of PLN UP3 Teluk Naga depreciation in 2019 was 11.89%. This figure is far above the performance target set by the Central PLN of 9.98%. Currently the author applies a method of comparing the deviation values in each wombat feeder substation using the Distribution Transformer Meter. Deviation value is a benchmark value in determining whether the electricity usage in a certain substation is in accordance with SPLN 72: 1987 standard or not, by analyzing the power flow using the Etap application then comparing the energy channeled with the energy sold, so that in the process of decreasing distribution losses can be done more directed and efficient. From the results of the analysis and calculation of the deviation in the wombat feeder, there are two substations that have a deviation value of more than five percent. when conducting an examination, several anomalies were found to cause high deviation values in the two substations, including anomalies of current, voltage, CT melt, illegal electricity usage, Kwh meter blank and errors during treatment. After making improvements, the method of comparing the deviation value using the Distribution Transformer Meter can reduce the deviation value at the wombat feeder station, including the SPT 29 substation 7.24% deviation in January 2020 to 3.41% in May 2020 and the SPT substation 21 deviation 8.45 % in January 2020 to 3.16% in May 2020. Keywords: Losses, distribution losses, distribution transformer meter, deviation, wombat. Losses atau lebih dikenal dengan istilah Susut merupakan parameter yang harus selalu diperhatikan oleh PT. PLN (Persero), karena parameter tersebut yang menunjukkan seberapa baik efisiensi dari suatu sistem. Semakin besar nilai susut, berarti semakin kecil efisiensi sistem tersebut. Pada jaringan distribusi susut dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain faktor teknis dan non teknis. Prosentase total susut PLN UP3 Teluk Naga pada tahun 2019 sebesar 11,89 %. Angka tersebut masih jauh diatas target kinerja yang ditetapkan oleh PLN Pusat sebesar 9,98 %. Saat ini penulis menerapkan metode perbandingan nilai deviasi disetiap gardu penyulang wombat menggunakan Meter Trafo Distribusi. Nilai deviasi merupakan suatu nilai tolak ukur dalam menentukan apakah pemakaian listrik pada gardu tertentu sudah sesuai standar SPLN 72 : 1987 atau belum, dengan cara melakukan analisa aliran daya menggunakan aplikasi Etap kemudian membandingkan energi yang tersalurkan dengan energi yang terjual, sehingga dalam proses penurunan susut distribusi dapat dilakukan lebih terarah dan efisien. Dari hasil analisa dan perhitungan nilai deviasi pada penyulang wombat, terdapat dua gardu yang memiliki nilai deviasi diatas lima persen. ketika melakukan pemeriksaan didapati beberapa anomali penyebab tingginya nilai deviasi pada kedua gardu tersebut antara lain anomali arus, tegangan, CT meleleh, pemakaian listrik ilegal, Kwh meter blank dan kesalahan pada saat pengawatan. Setelah dilakukan perbaikan, metode perbandingan nilai deviasi menggunakan Meter Trafo Distribusi dapat menurunkan nilai deviasi pada gardu penyulang wombat antara lain Gardu SPT 29 deviasi 7,24 % pada bulan januari 2020 menjadi 3,41 % dibulan Mei 2020 dan Gardu SPT 21 deviasi 8,45 % pada bulan januari 2020 menjadi 3,16 % dibulan Mei 2020. Kata Kunci: Losses, susut distribusi, meter trafo distribusi, deviasi, wombat

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/ELK. 20 197
Call Number: ST/14/21/105
NIM/NIDN Creators: 41416110032
Uncontrolled Keywords: Losses, susut distribusi, meter trafo distribusi, deviasi, wombat
Subjects: 500 Natural Science and Mathematics/Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 530 Physics/Fisika > 537 Electricity/Fisika Listrik
500 Natural Science and Mathematics/Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 530 Physics/Fisika > 537 Electricity/Fisika Listrik > 537.1 Theories of Electricity/Teori tentang Kelistrikan
500 Natural Science and Mathematics/Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 530 Physics/Fisika > 537 Electricity/Fisika Listrik > 537.6 Electrodinamics, Electric Current/Elektrodinamik, Arus Listrik
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan > 621.3 Electrical Engineering, Lighting, Superconductivity, Magnetic Engineering, Applied Optics, Paraphotic Technology, Electronics Communications Engineering, Computers/Teknik Elektro, Pencahayaan, Superkonduktivitas, Teknik Magnetik, Optik Terapan, Tekn
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Putra Arsy Anugrah
Date Deposited: 08 Feb 2022 02:11
Last Modified: 17 Feb 2023 03:23
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/52472

Actions (login required)

View Item View Item