FEBRIANA, FEBRIANA (2018) PENERAPAN KONSEP BENTUK DAN FUNGSI ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL JAWA PADA GEREJA KATOLIK SANTO STEAFNUS DI CILANDAK. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
1. HAL COVER.pdf Download (270kB) | Preview |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
||
Text (BAB I)
3. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
||
Text (BAB II)
4. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (955kB) |
||
Text (BAB III)
5. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB) |
||
Text (BAB IV)
6. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) |
||
Text (BAB V)
7. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
8. DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
Abstract
ABSTRACT The traditional Javanese house has a more important sense of dwelling house for the Javanese. The traditional Javanese house is a symbol of status for its inhabitants and also keeps a secret about the life of the inhabitants. The traditional Javanese house has a division in its spatial structure, which consists of the main house such as pendopo, dalem agung, sentong, peringgitan, tratag and additional houses such as gandok, gandri, kitchen and pekiwan. Traditional Javanese houses also have horizontal and vertical, consisting of legs, bodies and heads, it is corrupted that the Javanese consider themselves to be the axis of the world and the image of the world. Some use traditional Javanese house forms with different functions. Its function is as a place of worship for Catholics. St. Stephen's Catholic Church has distinct zoning zones and stages in every liturgical celebration. The stages are the preparation stage, the opening rite, the liturgy of the word, the eucharistic liturgy, and the closing rite. The description of the stage is done in different areas and with different sacred zones. Stages are done, ranging from zoning narthex, nave and sanctuary, which each part has a different shape and level of sacredness. This study aims to reveal the transformation of the form and function of traditional Javanese house architecture to the Catholic Church of St. Stephen. This goal can be achieved through an in-depth understanding of the liturgy, the composition of the Catholic Church space and the Traditional Javanese House. The results of this study can also be a reference for other architects in the referral of traditional Javanese house functions into other functions. Keywords: Catholic Church, Traditional Javanese Architecture,Transformation ABSTRAK Rumah tradisional Jawa memiliki pengertian yang lebih penting dari sekedar rumah tinggal bagi orang Jawa. Rumah tradisional Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah tradisional Jawa memiliki pembagian dalam struktur ruangnya, yang terdiri dari rumah induk seperti pendopo, dalem agung, sentong, peringgitan, tratag dan rumah tambahan seperti gandok, gandri, dapur dan pekiwan. Rumah tradisional Jawa juga memiliki nilai horizontal dan vertikal, yang terdiri dari kaki, badan dan kepala, hal ini dikarenakan orang Jawa menganggap rumahnya adalah poros dunia dan gambaran dunia. Ada yang menggunakan bentuk rumah tradisional Jawa tetapi dengan fungsi yang berbeda. Fungsinya adalah sebagai tempat beribadah untuk umat Katolik. Gereja Katolik Santo Stefanus memiliki zonasi-zonasi ruang dan tahapan yang berbeda dalam setiap pelaksanaan perayaan liturgi. Tahapan - tahapan itu berupa tahapan persiapan, ritus pembuka, liturgi sabda, liturgi ekaristi, dan ritus penutup. Uraian tahapan itu dilakukan di area yang berbeda dan dengan zona kesakralan yang berbeda pula. Tahapan-tahapan itu dilakukan, mulai dari zonasi narthex, nave dan sanctuary, yang setiap bagiannya memiliki bentuk dan tingkatan kesakralan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan transformasi bentuk dan fungsi arsitektur rumah tradisional Jawa pada Gereja Katolik Santo Stefanus. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pemahaman mendalam mengenai liturgi, susunan ruang Gereja Katolik dan rumah tradisional Jawa. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi rujukan bagi arsitek lainnya dalam rujukan alih fungsi rumah tradisional Jawa menjadi fungsi lainnya. Kata – kata kunci: Arsitektur Tradisional Jawa, Gereja Katolik, Transformasi
Actions (login required)
View Item |