SUTEJA, YOSEP (2025) "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH KOTA TANGERANG". S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (699kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (786kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (928kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
Abstract
Pipeline projects are one of the key components in infrastructure development, aiming to provide optimal clean water services for the community. However, delays in the implementation of pipeline projects are a common problem that can negatively impact costs, quality, and customer satisfaction. Based on data from the clean water pipeline network project carried out by PT. Djatipiring Jaya Abadi in 2023—specifically for work at PT. Moya Tangerang as the contractor for clean water pipeline installation—in July 2023 there were 34 delayed projects, and in November 2023 there were 4 delayed projects. The objective of this study is to analyze the factors causing delays in clean water pipeline projects undertaken by PT. Djatipiring Jaya Abadi using the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) method, incorporating analysis tools such as Fishbone Diagram, Brainstorming, 5W+1H, and Critical Path Method (CPM). This research involved the analysis of historical project data, interviews with stakeholders, and direct field observations. The results show that the most significant factors causing delays include issues related to manpower, materials, machinery, and external factors. Based on these findings, the study proposes several solutions to reduce delays, including increasing manpower, improving material management, calculating machinery/equipment requirements, and addressing social factors. This research is expected to contribute to improving the performance of clean water pipeline projects in the future, especially for contractors involved in similar projects across Indonesia. By implementing the provided recommendations, it is expected that projects can be completed on time with higher efficiency, while also supporting the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs). Keywords: Project Delay, Clean Water Pipeline, DMAIC, Fishbone Diagram, 5W1H, CPM Proyek perpipaan merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk menyediakan layanan air bersih yang optimal bagi masyarakat. Namun, keterlambatan dalam pelaksanaan proyek perpipaan menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi dan dapat berdampak negatif terhadap biaya, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan data yang diambil dari proyek perpipaan jaringan air bersih yang dikerjakan oleh PT. Djatipiring Jaya Abadi pada tahun 2023 khususnya pada pekerjaan di PT. Moya Tangerang sebagai kontraktor pemasangan pipa air bersih pada bulan Juli 2023 terdapat 34 proyek yang terlambat dan pada bulan November 2023 terdapat 4 proyek yang terlambat. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proyek perpipaan air bersih yang dikerjakan oleh PT. Djatipiring Jaya Abadi dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dimana didalamnya dilakukan analisa menggunakan Fishbone, Brainstorming, 5W+1H dan Critical Path Methode (CPM). Dalam penelitian ini, dilakukan analisis terhadap data historis proyek, wawancara dengan para pemangku kepentingan, dan observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang paling signifikan menyebabkan keterlambatan antara lain adalah masalah tenaga kerja, material, mesin, dan faktor eksternal lainnya. Berdasarkan temuan ini, penelitian juga mengusulkan berbagai solusi untuk mengurangi keterlambatan, termasuk peningkatan manpower, perbaikan manajemen material, perhitungan kebutuhan mesin/alat kerja dan penyelesaian faktor sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja proyek perpipaan air bersih di masa depan, khususnya bagi kontraktor yang terlibat dalam proyekproyek serupa di seluruh Indonesia. Dengan penerapan rekomendasi yang diberikan, diharapkan proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan efisiensi yang lebih tinggi serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Kata Kunci: Keterlambatan Proyek, Perpipaan Air Bersih , DMAIC, Fishbone, 5W1H, CPM
Actions (login required)
 |
View Item |
