KRISTANTI, ASTUTI ENDAH (2025) KOMUNIKASI INTERNAL KORPORAT GENERASI MILENIAL DAN GENERASI Z (Studi Kasus Gaya Komunikasi Atasan Generasi Milenial Bawahan Gen Z di Perusahaan Jktgo). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (546kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (142kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
Abstract
Gen Z (born between 1997–2012) and Millennials (born between 1981–1996) both grew up in increasingly advanced technological eras. However, they exhibit distinct characteristics—not only in age but also in communication styles. These differences can create gaps within organizations, especially when Millennial supervisors and Gen Z subordinates collaborate in professional environments. Gen Z tends to prefer concise, direct communication, avoiding excessive formality; they are comfortable expressing opinions but often struggle to say "sorry" or "thank you." In contrast, Millennials prioritize open communication, value face-to-face interactions at work, and uphold courtesy norms. Such dynamics are also evident at Jktgo, where communication style disparities between Millennial bosses and Gen Z employees lead to friction. This study aims to examine the communication styles of Millennial supervisors and Gen Z subordinates, identify emerging challenges, and evaluate strategies implemented to bridge these differences. The research framework references McCallister’s communication styles theory—categorized as passive, aggressive, and assertive—the internal communication model by Pace and Faules, and generational characteristics as defined by William Strauss and Neil Howe. Employing a qualitative methodology with a case-study approach grounded inconstructivist paradigm, the study subjects include three Millennial supervisors and three Gen Z subordinates. Data collection techniques consist of interviews, nonparticipant observations, and internal company documents. Data analysis is conducted via data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings reveal that Millennial supervisors predominantly exhibit assertive communication, while Gen Z subordinates demonstrate an efficient, to-the-point style, with the ability to adapt politeness norms to context. Both parties face communication gaps, and they have developed mechanisms to address these challenges. Keywords: communication styles, internal communication, Gen Z, Millennials, challenges and strategies Generasi Z (lahir antara 1997–2012) dan generasi milenial (lahir antara 1981–1996) sama-sama tumbuh di era teknologi yang kian berkembang dan mapan. Namun, keduanya menunjukkan karakteristik yang berbeda, bukan hanya dalam hal usia, tetapi juga gaya komunikasi. Perbedaan gaya komunikasi ini dapat menimbulkan kesenjangan dalam perusahaan terutama ketika atasan milenial dan bawahan Gen Z bekerja bersama di sebuah perusahaan dimana mereka terhubung dalam jalinan pekerjaan profesional. Gen Z cenderung menyukai komunikasi yang singkat, langsung, dan menghindari formalitas yang berlebihan, mereka juga relatif mudah menyampaikan pendapat, tetapi seringkali kesulitan mengucapkan kata maaf atau terima kasih. Sementara itu, generasi milenial lebih mengutamakan komunikasi terbuka, interaksi tatap muka dalam pekerjaan, dan masih menjunjung tinggi etika kesopanan. Fenomena seperti ini terjadi juga di perusahaan Jktgo, di mana perbedaan gaya komunikasi menyebabkan kesenjangan dan menimbulkan friksi di antara atasan milenial dan bawahan Gen Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji gaya komunikasi atasan milenial dan bawahan Gen Z, mengidentifikasi kendala yang muncul, serta mengevaluasi strategi-strategi yang sudah diterapkan untuk mengatasi perbedaan tersebut. Studi ini merujuk pada teori gaya komunikasi McCallister yang terbagi menjadi pasif, agresif dan asertif, model komunikasi internal oleh Pace dan Faules, serta pengelompokan karakteristik generasi milenial dan Gen Z menurut William Strauss dan Neil Howe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan mendasarkan pada paradigma konstruktivis. Subjek penelitian ini adalah tiga atasan milenial dan tiga bawahan Gen Z. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi non partisipan, dan dokumen internal perusahaan. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atasan milenial menunjukkan gaya komunikasi yang asertif, sedangkan bawahan Gen Z menampilkan gaya yang efisien, langsung menuju inti persoalan (to the point), dan mampu menyesuaikan etika sesuai konteks. Baik atasan milenial maupun bawahan Gen Z mengalami kendala akibat dari kesenjangan komunikasi dan mereka menyusun cara dalam menanggulangi kendala-kendala yang mereka hadapi. Kata kunci : gaya komunikasi, komunikasi internal, gen z, gen milenial, kendalakendala dan strategi.
Actions (login required)
 |
View Item |
