HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN DURASI BERTEMU DAN KOMUNIKASI WHATSAPP DENGAN RESILIENSI PASANGAN YANG MENIKAH JARAK JAUH

PURBA, CHETRINE SETTIANA BR (2025) HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI DAN DURASI BERTEMU DAN KOMUNIKASI WHATSAPP DENGAN RESILIENSI PASANGAN YANG MENIKAH JARAK JAUH. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 COVER.pdf Download (663kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB)
	Text (BAB II) 03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB)
	Text (BAB III) 04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB)
	Text (BAB IV) 05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB)
	Text (BAB V) 06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (43kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Long Distance Marriage (LDM) is a condition in which married couples must live their married life geographically separated, whether due to work demands, education, or other reasons. This study aims to determine the relationship between the frequency and duration of meetings and WhatsApp communication with the resilience of couples in long-distance marriages. The research was conducted on 170 long-distance married couples. The research method used is a quantitative approach with correlational data analysis techniques. Sampling was carried out using Non-Probability Sampling with Snowball Sampling and Convenience Sampling techniques. Data collection was conducted using two instruments, namely the Couple Resilience Inventory Scale and the WhatsApp Communication Scale, along with open-ended questions for the Frequency and Duration of Meetings variable. The research results reveal that there is no relationship between the frequency of meetings and the resilience of couples in long-distance marriages. This indicates that the level of resilience of LDM (long-distance marriage) couples is not determined by how often the couples meet in person. The results of this study also reveal a negative and significant relationship between the duration of meetings and the resilience of couples in long-distance marriages. This indicates that the longer the time couples spend together during meetings, the lower their resilience will be. The results of this study also reveal a positive and significant relationship between WhatsApp communication and the resilience of couples in long-distance marriages. This indicates that the more they communicate through WhatsApp, the higher their resilience will be. Therefore, it can be concluded that the hypothesis Ha1 is rejected and Ha2, Ha3 are accepted. Keywords: Meeting Time, Whatsapp Communication, Couple Resilience, LongDistance Marriage. Pernikahan jarak jauh (Long Distance Marriage) merupakan kondisi di mana pasangan suami istri harus menjalani kehidupan pernikahan mereka terpisah secara geografis, baik karena tuntutan pekerjaan, pendidikan, maupun alasan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi dan durasi bertemu dan komunikasi whatsapp dengan resiliensi pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh. Penelitian ini dilakukan terhadap 170 pasangan menikah jarak jauh. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Non-Probability Sampling dengan teknik Snowball Sampling dan Convenience Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan dua instrumen, yaitu Skala Inventori Ketahanan Pasangan dan Skala Komunikasi Whatsapp, pertanyaan terbuka untuk variabel Frekuensi dan Durasi Bertemu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi bertemu dengan resiliensi pasangan yang menikah jarak jauh. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat resiliensi pasagan LDM tidak ditentukan oleh seberapa sering pasangan bertemu secara langsung. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara durasi bertemu dengan resiliensi pasangan yang menikah jarak jauh. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan pasangan saat bertemu, maka resiliensi pasangan akan menurun. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi whatsapp dengan resiliensi pasangan yang menikah jarak jauh. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi berkomunikasi melalui whatsapp, maka semakin tinggi resiliensi pasangan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha1 di tolak dan Ha2, Ha3 diterima. Kata Kunci: Waktu Bertemu, Komunikasi Whatsapp, Resiliensi Pasangan, Pernikahan Jarak Jauh.

Item Type:	Thesis (S1)
Call Number CD:	FP/PSI. 25 144
NIM/NIDN Creators:	46121010035
Uncontrolled Keywords:	Waktu Bertemu, Komunikasi Whatsapp, Resiliensi Pasangan, Pernikahan Jarak Jauh.
Subjects:	100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi > 153 Conscious Mental Process and Intelligence/Intelegensia, Kecerdasan Proses Intelektual dan Mental > 153.6 Communication Psychology/Psikologi Komunikasi 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 306 Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi > 306.8 Marriage and Family/Pernikahan dan Keluarga 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 390 Customs of People/Adat Istiadat dan Kebiasaan Masyarakat Berdasarkan Status Ekonomi dan Kelas Sosial > 392 Customs of Life Cycle and Domestic Life/Adat Istiadat Setempat
Divisions:	Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User:	khalimah
Date Deposited:	18 Sep 2025 08:29
Last Modified:	18 Sep 2025 08:29
URI:	http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/98097

Actions (login required)

View Item