RIJAL, MUHAMMAD SAIFUR (2025) ANALISIS PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA KARAKTERISTIK BRIKET CAMPURAN BONGGOL JAGUNG DAN SEKAM PADI DENGAN PEREKAT MOLASE. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (192kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (37kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (26kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB) |
Abstract
This study aims to determine the effect of variations in the particle size of corn cobs and rice husks mixed with molasses adhesive on the characteristics of the resulting briquettes. This is based on the fact that global warming is increasing, one of the main causes of which is greenhouse gas emissions from the use of fossil fuels. The government is trying to reduce emissions through the use of new and renewable energy. One of the renewable energy sources with significant potential is biomass energy. Indonesia possesses abundant biomass resources due to its rich natural resources, including rice husks and corn cobs, which have not been optimally utilized, and the optimal combination for producing biomass briquettes remains unknown. This study was conducted to determine the optimal composition of particle sizes 40 mesh, 100 mesh, and 200 mesh. The briquette composition used was a mixture of corn cobs and rice husks in a 1:1 ratio for each material, with a 10% binder. The briquette production process involves compressing biomass into a cylindrical shape with a diameter of 2.6 cm and a height of 5.4 cm. The parameters measured in this study were moisture content, ash content, calorific value, compression test, and density. The results of all tests were based on the SNI briquette quality standard 01-6235-2000. Based on the research conducted, the briquette with the best potential is the one with a particle size of 200 mesh, containing 6.86% moisture content, 15.09% ash content, a compressive strength of 2.60, and a density of 1.13 g/cm³. The most optimal combustion heat value is at 100 mesh with a heat value of 4977.25 Cal/g. The results of the research conducted indicate that briquettes made from a combination of rice husks and corn cobs have good potential for use as an alternative fuel to replace fossil fuels, as the quality of the briquettes largely meets the SNI briquette quality standards. Keywords: Briquettes, rice husks, corn cobs, molasses, particle size Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran partikel campuran bonggol jagung dan sekam padi dengan perekat molase terhadap karakteristik briket yang dihasilkan. Hal ini didasari oleh pemanasan global yang makin lama semakin meningkat, salah satu penyebab utamanya Adalah emisi gas rumah kaca yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil . Pemerintah berupaya untuk menurunkan emisi dengan penggunaan energi baru terbarukan. Salah satu energi baru terbarukan yang memiliki potensi baik Adalah energi biomassa, Indonesia memiliki potensi sumber daya biomassa dikarenakan sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah sekam padi dan bonggol jagung, yang belum dimanfaatkan secara optimal, serta belum diketahui kombinasi terbaik untuk dijadikan briket biomassa. Penelitian ini disusun untuk mengetahui komposisi terbaik dari ukuran partikel 40 mesh, 100 mesh, dan 200 mesh. Komposisi briket yang digunakan adalah campuran bonggol jagung dan sekam padi dengan perbandingan 1:1 di setiap bahan dan perekat 10%. Proses pembuatan briket melibatkan pemadatan biomassa menjadi bentuk tabung dengan diameter 2,6 cm dan tinggi 5,4 cm. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, nilai kalor, uji tekan, dan densitas. Hasil dari semua pengujian mengacu pada standar mutu briket SNI briket 01-6235-2000. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, briket yang memiliki potensi terbaik adalah briket dengan ukuran partikel 200 mesh yang memiliki kadar air 6,86%, kadar abu 15,09%, uji tekan 2,60, dan densitas 1,13 g/cm3 . Untuk nilai kalor pembakaran yang paling optimal yaitu di 100 mesh dengan nilai kalor 4977,25 Cal/g. Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa briket dari kombinasi sekam padi dan bonggol jagung memiliki potensi yang baik untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti fosil, dikarenakan kualitas briket yang Sebagian besar memenuhi standar SNI mutu briket. Kata kunci : Briket, sekam padi, bonggol jagung, molase, Ukuran partikel
Actions (login required)
 |
View Item |
