FAUZAN, PUTRA BARNANDA (2025) STRATEGI CORPORATE COMMUNICATION PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) DALAM MANAJEMEN ISU (STUDI KASUS PROGRAM PERUSAHAAN HOPE "HOME OWNERSHIPS PROGRAMS FOR EMPLOYEE"). S2 thesis, Universitas Mercu Buana - Menteng.
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (COVER)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-01 Cover - Fauzan Barnanda.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB 1)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-02 Bab 1 - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 2)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-03 Bab 2 - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (BAB 3)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-04 Bab 3 - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (BAB 4)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-05 Bab 4 - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text (BAB 5)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-06 Bab 5 - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-07 Daftar Pustaka - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (366kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
55221120008-Fauzan Putra Barnanda-08 Lampiran - Fauzan Barnanda.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini menyoroti strategi Corporate Communication PT Brantas Abipraya (Persero) dalam Manajemen Isu, Perusahaan menghadapi tantangan komunikasi internal dan eksternal yang dapat memicu isu, misalnya terkait hubungan industrial, kebijakan internal, atau kritik dari karyawan tentang fasilitas dan program perusahaan, yaitu Program HOPE. Pada Tujuan Penelitian untuk menjelaskan Strategi Corporate Communication PT Brantas Abipraya (Persero) dalam Manajemen Isu Paradigma penelitian ini adalah konstruktivis dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami interaksi elemen-elemen strategi pada Corporate Communication PT Brantas Abipraya (Persero) melalui Teori 9 Langkah and 4 Tahap Strategic Planing Public Relation Model by Ronald D.Smith dan Teori Manajemn Isu oleh Regester dan Larkin. Metodologi penelitian menggunakan wawancara mendalam dengan narasumber kunci dan data sekunder dari studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan pada Fase 1 Formative Research, Step 1. Analyzing the Situation terdapat kendala pada jarak hunian, defect pada unit dan skema pembiayaan unit hunian bagi karyawan; Step 2 Analyzing the Organization menilai urgensi dampak dan sumber internal/eksternal, dan Step 3 Analyzing the Publics adalah prioritas penanganan isu berdasarkan keluhan penghuni/karyawan. Pada Fase 2 Strategy, Step 4 Etablishing Goals and Objective pemilihan strategi respon (pro-aktif dalam penyediaan layanan transportasi, perbaikan defect unit) dan reaktif dalam perbaikan. Pada Step 5 Formulating Action and Respons koordinasi lintas antara Sekretariat Perusahaan dan Departemen HC & GA serta PT GIB Land dalam merespon isu program HOPE. Pada Step 6 Developing the Message Strategy dalam penerapan komunikasi dinilai belum menonjolkan keunikan layanan perusahaan bagi penghuni/karyawan. Fase 3 dalam Step 7 Selecting Communication Tactics dalam penetapan taktik perlu adanya perbaikan teknis pada unit hunian dan revisi skema pembiayaan program hope (unit hunian karyawan) peningkatan komunikasi internal. Step 8 Implementing the Strategic Plan terdapat internalisasi program HOPE dan penguatan informasi pada kegiatan luring maupun daring. Fase 4 Evaluation pada Step 9 Evaluation the Strategic Plan diperlukan evaluasi dan revisi strategi dengan pengukuran efektivitas respon (survei kepuasan penghuni atau karyawan yang mengikut program HOPE) perlu ada penyesuaian kebijakan/Tindakan jika isu muncul kembali. Kesimpulan penelitian ini adalah Strategi Corporate Communication 9 Langkah dan 4 Tahap dari Strategic PR Plan Ronald D. Smith. Namun, terdapat 2 Langkah/Step yang belum optimal, yaitu pada Fase 2 Strategy pada Step 5, dan Fase 4 Evaluation pada step 9. Dalam penerapan manajemen isu berdasarkan Regester & Larkin, telah menunjukkan bahwa perbedaan antara janji program dan realitas operasional dapat diubah menjadi peluang perbaikan jika ditangani dengan komunikasi yang proaktif dan integratif. Evaluasi rutin melalui survei dan forum diskusi merupakan mekanisme penting untuk memastikan setiap isu segera diidentifikasi dan diperbaiki. This study examines the Corporate Communication strategy at PT Brantas Abipraya (Persero) in handling issues. The company faces internal and external communication challenges that may trigger issues, such as industrial relations, internal policies, or employee complaints about the HOPE Program. The research aims to describe the Corporate Communication Strategy of PT Brantas Abipraya (Persero) in Issue Management. Employing a constructivist paradigm with a descriptive qualitative approach, it integrates Ronald D. Smith's 9 Steps and 4 Phases of Strategic Public Relations Planning and the Issue Management Theory by Regester and Larkin. Data collection involved in-depth interviews with key informants and secondary sources from literature and documentation. The findings show that Phase 1 (Formative Research) identifies challenges in housing distance, unit defects, and financing schemes (Step 1), assesses urgency and internal/external sources (Step 2), and prioritizes issues based on resident/employee complaints (Step 3). In Phase 2 (Strategy), selecting proactive (transportation, unit repairs) and reactive responses (Step 4) requires cross-department coordination (Step 5), while the communication strategy (Step 6) needs to better highlight the company's unique services for employees. Phase 3 (Tactics) emphasizes technical improvements and revised financing (Step 7) and calls for stronger program internalization (Step 8). Finally, Phase 4 (Evaluation) mandates regular evaluations and policy adjustments (Step 9). In conclusion, PT Brantas Abipraya (Persero) applies Ronald D. Smith's 9 Steps and 4 Phases in its Corporate Communication Strategy, but Steps 5 (Phase 2) and 9 (Phase 4) remain suboptimal. Meanwhile, Regester & Larkin's approach to issue management shows that discrepancies between program promises and actual operations can be turned into opportunities for improvement if addressed with proactive and integrative communication. Regular evaluations-through surveys and discussion forums-are essential to ensure timely issue identification and resolution.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 55221120008 |
| Uncontrolled Keywords: | Komunikasi Korporat, Manajemen Isu. Corporate Communication, Issue Management. |
| Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | SUTRA DEWANGGA |
| Date Deposited: | 20 Mar 2025 03:29 |
| Last Modified: | 20 Mar 2025 03:29 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/95005 |
Actions (login required)
 |
View Item |
