Damanik, Joel Theodorus (2025) PEMODELAN SISTEM PENYEDIAAN ENERGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI KALIMANTAN UTARA DENGAN METODE SCENARIO ANALYSIS DAN INPUT-OUTPUT ANALYSIS. S1 thesis, Universitas Mercu Buana-Menteng.
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (COVER)
55321120020-Joel Damanik-01 Cover - Joel Damanik.pdf Download (499kB) |
|
Text (BAB I)
55321120020-Joel Damanik-02 Bab 1 - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) |
|
Text (BAB II)
55321120020-Joel Damanik-03 Bab 2 - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (571kB) |
|
Text (BAB III)
55321120020-Joel Damanik-04 Bab 3 - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (784kB) |
|
Text (BAB IV)
55321120020-Joel Damanik-05 Bab 4 - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
55321120020-Joel Damanik-06 Bab 5 - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
55321120020-Joel Damanik-07 Daftar Pustaka - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
55321120020-Joel Damanik-08 Lampiran - Joel Damanik.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) |
Abstract
Along with the current development, the increase in energy needs is directly proportional to the high population growth and economic factors. Good planning is needed to meet future energy needs, both by maximizing local energy potential and by preparing other alternative energy sources that will be used to meet these energy needs. Based on the results of LEAP modeling, the final energy needs in 2025 in North Kalimantan Province are estimated to reach 711 thousand TOE with the industrial sector being the largest user of final energy, namely 38%, followed by the transportation sector at 34%, other sectors at 16%, the household sector at 10%, and the remaining 2% from the commercial sector. As for 2034, the projected final energy needs will reach 1,097 thousand TOE. As in the results of the 2025 modeling, the largest final energy user sector in 2034 is the industrial sector which has increased to 43%, followed by the transportation sector at 26.3%, other sectors at 20%, the household sector at 9%, and the remaining 2% from the commercial sector. The primary energy mix of North Kalimantan Province in 2030 is projected to be coal at 50.62%, new renewable energy at 15.38%, gas at 9.44% and oil at 24.56%, while in 2034 the primary energy mix projection of North Kalimantan Province is coal at 47.66%, new renewable energy at 20.51%, gas at 9.39% and oil at 22.44%. From the results of the energy supply system modeling calculation of North Kalimantan Province, the provision of electricity generation in 2030 is estimated at 892 MW and in 2034 it is estimated at 2,242 MW. The portion of EBT in the provision of electricity generation capacity continues to be increased. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, peningkatan kebutuhan energi berbanding lurus dengan tingginya pertumbuhan penduduk dan faktor ekonomi. Sangat perlu perencanaan yang baik untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan baik dengan memaksimalkan potensi energi setempat, juga dengan menyiapkan sumber energi alternatif lain yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan energi tersebut. Berdasarkan hasil pemodelan LEAP, kebutuhan energi final pada tahun 2025 di Provinsi Kalimantan Utara diperkirakan mencapai 711 Ribu TOE dengan sektor industri merupakan pengguna terbesar energi final yaitu sebesar 38%, selanjutnya diikuti oleh sektor transportasi sebesar 34%, sektor lainnya sebesar 16%, sektor rumah tangga sebesar 10%, serta sisanya sebesar 2% dari sektor komersial. Adapun untuk tahun 2034, proyeksi kebutuhan energi final mencapai 1.097 Ribu TOE. Seperti halnya pada hasil pemodelan tahun 2025, sektor pengguna energi final terbesar pada tahun 2034 adalah sektor industri yang mengalami peningkatan menjadi sebesar 43% selanjutnya diikuti oleh sektor transportasi sebesar 26,3%, sektor lainnya sebesar 20%, sektor rumah tangga 9%, dan sisanya sebesar 2% dari sektor komersial. Diproyeksikan bauran energi primer Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2030 yaitu batubara sebesar 50,62%, energi baru terbarukan 15,38%, gas sebesar 9,44% dan minyak sebesar 24,56% sedangkan pada tahun 2034 proyeksi bauran energi primer Provinsi Kalimantan Utara adalah batubara sebesar 47,66%, energi baru terbarukan 20,51%, gas sebesar 9,39% dan minyak sebesar 22,44%. Dari hasil perhitungan pemodelan sistem penyediaan energi Provinsi Kalimantan Utara, penyediaan pembangkit listrik tahun 2030 diperkirakan sebesar 892 MW dan tahun 2034 diperkirakan sebesar 2.242 MW. Porsi EBT dalam penyediaan kapasitas pembangkit listrik terus ditingkatkan.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 55321120020 |
| Uncontrolled Keywords: | Energy Mix, Energy needs, LEAP, Fulfillment of energy needs Bauran Energi, Kebutuhan energi, LEAP, Pemenuhan kebutuhan energi |
| Subjects: | 600 Technology/Teknologi > 670 Manufacturing/Manufaktur, Pabrik-pabrik |
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Teknik Industri |
| Depositing User: | OKTAFIYANI AZ ZAHRO |
| Date Deposited: | 08 Mar 2025 03:27 |
| Last Modified: | 08 Mar 2025 03:27 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/94741 |
Actions (login required)
 |
View Item |
