PENGGAMBARAN KESEHATAN MENTAL DALAM FILM A MAN CALLED OTTO (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE)

NUGRAHA, ELVAN ALBA (2025) PENGGAMBARAN KESEHATAN MENTAL DALAM FILM A MAN CALLED OTTO (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf

Download (578kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB)
[img] Text (BAB II)
03 BBA 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (803kB)
[img] Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB)
[img] Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)

Abstract

One of the films that addresses mental health issues is A Man Called Otto, which tells the story of an elderly man named Otto Anderson who experiences mental health challenges after losing his beloved wife. The purpose of this study is to understand how the film A Man Called Otto portrays mental health issues through the use of signs (icon, index, symbol), analyzed using Charles Sanders Peirce's semiotic model, and how these signs influence the audience's interpretation of the main character's mental state. The primary theory used in this study is the semiotic theory proposed by Charles Sanders Peirce. Additionally, the study incorporates other concepts, including communication semiotics, film semiotics, Charles Sanders Peirce's semiotics, film, film themes and genres, and mental health issues as the film's core idea. The analytical method applied in this research is semiotics using Charles Sanders Peirce's theory, which elaborates the Triangle of Meaning concept: Sign, Object, and Interpretant. The research paradigm employed is constructivism. Data collection techniques include analyzing the film file by conducting direct observation of A Man Called Otto in its entirety and reviewing other sources such as books, journals, and articles. It can be concluded that the film A Man Called Otto depicts Otto's emotional struggle in coping with loss and depression, aided by memories, monologues, and social support that help him find new hope. Cinematic elements such as dim lighting, close-up shots of expressions, and melancholic music also contribute to an in-depth and emotional portrayal of mental health. Keywords: Film, A Man Called Otto, Mental Health, Semiotic Salah satu film yang mengangkat isu kesehatan mental adalah film A Man Called Otto yang menceritakan seorang lansia bernama Otto Anderson yang mengalami isu gangguan kesehatan mental akibat ditinggal istri tercintanya yang meninggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami cara film A Man Called Otto menggambarkan isu kesehatan mental melalui penggunaan tanda-tanda (ikon, indeks, simbol), yang dianalisis dengan model semiotika Charles Sanders Peirce, serta bagaimana tanda-tanda tersebut memengaruhi interpretasi penonton tentang kondisi mental karakter utama. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Selain itu, terdapat konsep lain yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu, semiotika komunikasi, semiotika film, semiotika Charles Sanders Peirce, film, tema dan genre film, dan isu kesehatan mental sebagai gagasan film. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah semiotika dengan teori Charles Sanders Peirce yang menjabarkan konsep Triangle Meaning yaitu, Tanda, Objek, dan Interpretan. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah konstruktivisme. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui file film dengan melakukan observasi atau pengamatan secara langsung pada film A Man Called Otto secara keseluruhan dan sumber lainnya, seperti buku, jurnal, dan artikel. Dapat disimpulkan bahwa Film A Man Called Otto menggambarkan perjuangan emosional Otto menghadapi kehilangan dan depresi, dengan bantuan kenangan, monolog, serta dukungan sosial yang membantunya menemukan harapan baru. Unsur sinematik seperti pencahayaan redup, close-up ekspresi, dan lagu-lagu melankolis juga mendukung penggambaran kesehatan mental secara mendalam dan emosional. Kata Kunci: Film, A Man Called Otto, Kesehatan Mental, Semiotika

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FK/BRD. 25 030
NIM/NIDN Creators: 44121010011
Uncontrolled Keywords: Film, A Man Called Otto, Kesehatan Mental, Semiotika
Subjects: 000 Computer Science, Information and General Works/Ilmu Komputer, Informasi, dan Karya Umum > 070 Documentary Media, Educational Media, News Media, Journalism, Publishing/Media Dokumenter, Media Pendidikan, Media Berita, Jurnalisme, Penerbitan
300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 350 Public Administration and Military Science/Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran > 353 Specific Field of Public Administration/Administrasi Negara yang Membawahi Bidang Khusus, Departemen > 353.6 Administration of Health Services/Departemen Kesehatan (Depkes)
700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 790 Recreational and Performing Arts/Olah Raga dan Seni Pertunjukan > 791 Public Performances/Pertunjukan Umum > 791.4 Motion Pictures, Radio, Television/Gambar Gerak, Radio, Televisi > 791.43 Motion Pictures, Movies, Cinema/Bioskop, Movie, Film Hiburan, Sinema
Divisions: Fakultas Ilmu Komunikasi > Penyiaran
Depositing User: khalimah
Date Deposited: 25 Feb 2025 02:25
Last Modified: 25 Feb 2025 02:25
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/94399

Actions (login required)

View Item View Item