ANALISA PENGARUH DILATASI TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN (Studi Kasus : Pembangunan Rancang Bangun Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung)

NAWAWI, MUKHAMMAD (2020) ANALISA PENGARUH DILATASI TERHADAP STRUKTUR BANGUNAN (Studi Kasus : Pembangunan Rancang Bangun Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (71kB)
[img] Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (174kB)
[img] Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (217kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

In planning an earthquake-resistant building structure, one of the methods used is the medium moment resisting frame system (SRPMM). This method is an earthquakeresistant building planning method used in areas that fall into the seismic design category (KDS). In the field of building planning, the dilatation system is very well applied to buildings with long spans, where the function of the dilatation itself is to reduce the danger of collapse due to uneven ground subsidence along the building and can avoid the domino effect of the earthquake load received on the building when earthquake. The structure of the building that will be discussed in this study is the structure of the campus building which consists of 20 tower floors and 6 podium floors with a dilatation system which will analyze how much influence it has on the dimensions and reinforcement of column and beam items. The earthquake analysis was carried out using the time history method, assisted by the structural analysis program ETABS v.9.7.2. The final step is to compare the results of the comparison of how far the effect of dilatation on high-rise building structures that have different floor height levels as a result of earthquake forces. The height of the campus building is 76 meters, standing on the ground with risk category IV and medium soil type (SD). In Model 1 (Without Dilation) the max deviation in the X direction is 24.82 mm and the Y direction is 30.3 mm, while Model 2 (With Dilation) has a max deviation in the X direction of 22.63 mm and the Y direction of 28.5 mm. In tower and podium-shaped buildings, dilation still has an effect, namely by reducing the earthquake force that occurs so that the drift value becomes smaller. Dilation affects the amount of rebar reinforcement required but does not affect the size / dimensions of beams and columns. Keywords: medium moment resisting frame system, Dilation, Earthquake, Time history method, drift, Rebar reinforcement Dalam merencanakan suatu struktur gedung tahan gempa salah satu metode yang digunakan adalah sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM). Metode ini merupakan metode perencanaan bangunan tahan gempa yang digunakan pada daerah yang masuk dalam kategori desain seismik (KDS). Dalam bidang perencanaan bangunan, sistem dilatasi sangat baik diterapkan pada bangunan dengan bentang yang panjang, dimana fungsi dilatasi itu sendiri adalah untuk mengurangi bahaya keruntuhan akibat terjadinya penurunan tanah yang tidak seragam sepanjang bangunan dan dapat menghindari efek domino dari beban gempa yang diterima pada gedung itu saat gempa. Struktur bangunan yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah struktur gedung kampus yang terdiri dari 20 lantai tower dan 6 lantai podium dengan sistem dilatasi yang akan dianalisa seberapa besar pengaruh terhadap dimensi dan pembesian item kolom dan balok. Analisis gempa yang di lakukan adalah dengan metode time history, dibantu dengan menggunakan program analisa struktur ETABS v.9.7.2. Pada langkah akhir adalah mengeluarkan hasil perbandingan sejauh mana pengaruh dilatasi pada struktur gedung bertingkat yang memiliki level ketinggian lantai yang berbeda sebagai akibat dari gaya gempa. Tinggi gedung kampus 76 meter, berdiri di atas tanah dengan kategori resiko IV dan jenis tanah Sedang (SD). Pada Model 1 (Tanpa Dilatasi) terlihat simpangan max arah X sebesar 24,82 mm dan arah Y sebesar 30,3 mm sedangkan Pada Model 2 (Dengan Dilatasi) memiliki simpangan max arah X sebesar 22,63 mm dan arah Y sebesar 28,5 mm. Pada gedung berbentuk Tower dan Podium, Dilatasi tetap memiliki Pengaruh yaitu dengan mereduksi gaya gempa yang terjadi sehingga nilai simpangan (drift) menjadi semakin kecil. Dilatasi mempengaruhi Jumlah Kebutuhan Penulangan tetapi tidak mempengaruhi ukuran / dimensi Balok dan Kolom. Kata kunci : sistem rangka pemikul momen menengah, Dilatasi, Gempa, Metode time history, simpangan (drift), Penulangan

Item Type: Thesis (S1)
NIM/NIDN Creators: 41116110053
Uncontrolled Keywords: sistem rangka pemikul momen menengah, Dilatasi, Gempa, Metode time history, simpangan (drift), Penulangan
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 624 Civil Engineering/Teknik Sipil
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Dede Muksin Lubis
Date Deposited: 16 Jan 2025 07:04
Last Modified: 16 Jan 2025 07:04
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/93182

Actions (login required)

View Item View Item