ILYAS, MUHAMMAD ADITIA (2024) PERANCANGAN GEDUNG PUSAT KEBUDAYAAN SUNDA KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKETAN ARSITEKTUR REGIONALISME, JAWA BARAT. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. COVER.pdf Download (347kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
||
Text (BAB II)
03. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (950kB) |
||
Text (BAB III)
04. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
05. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
||
Text (BAB V)
06. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Culture plays a vital role in human life, reflecting the way of life, behavior, and activities of a community. Indonesia, with 38 provinces and 1,340 ethnic groups, boasts an extraordinary cultural wealth. However, modernization has led to the abandonment of many cultural elements. Therefore, it is essential to preserve and maintain culture through the establishment of Cultural Centers in various regions. Bogor Regency, with its unique cultural richness as part of the Sundanese ethnic group, needs a Cultural Center to protect and reintroduce local culture to its community. This center will be designed with a Regionalism Architecture approach, combining contemporary and traditional architectural elements to reflect the region's cultural identity. Thus, the Cultural Center can become a symbol of community identity and pride, ensuring cultural preservation for future generations. Budaya memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, mencerminkan cara hidup, perilaku, dan aktivitas suatu komunitas. Indonesia, dengan 38 provinsi dan 1.340 suku bangsa, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Namun, perkembangan zaman menyebabkan banyak budaya mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, penting untuk merawat dan melestarikan budaya melalui pembangunan Gedung Pusat Kebudayaan di berbagai daerah. Kabupaten Bogor, dengan kekayaan budayanya yang khas sebagai bagian dari suku Sunda, memerlukan Gedung Pusat Kebudayaan untuk menjaga dan memperkenalkan kembali budaya lokal kepada masyarakatnya. Gedung ini akan dirancang dengan pendekatan Arsitektur Regionalisme, yang menggabungkan elemen-elemen arsitektur kontemporer dan tradisional, mencerminkan identitas budaya daerah. Dengan demikian, Gedung Pusat Kebudayaan dapat menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat serta memastikan kelestarian budaya untuk generasi mendatang.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FT/ARS. 24 077 |
NIM/NIDN Creators: | 41220110010 |
Uncontrolled Keywords: | Gedung Pusat Kebudayaan, Arsitektur Regionalisme |
Subjects: | 200 Religion/Agama > 240 Christian Moral and Devotional Theology/Moral Kristen dan Teologi Kebaktian > 246 Use of Art in Christianity/Seni dalam Agama Kristen > 246.9 Architecture/Arsitektur 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 306 Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi > 306.4 Specific Aspect of Culture/Aspek Spesifik tentang Budaya dan Kebudayaan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | ANANDA NADIRA PUTRI |
Date Deposited: | 01 Oct 2024 08:16 |
Last Modified: | 01 Oct 2024 08:16 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/92002 |
Actions (login required)
View Item |