Qamarani, Annisa Oktavia (2022) KAJIAN LITERASI DIGITAL: TINDAKAN PENGGUNA INSTAGRAM DALAM MEMAHAMI INFORMASI PANDEMIC COVID-19 (Studi Kasus Followers Akun Instagram @kemenkes_ri). S2 thesis, Universitas Mercu Buana - Menteng.
Text (COVER)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-01 Cover - annisa qamarani.pdf Download (736kB) |
|
Text (BAB I)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-02 Bab 1 - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
|
Text (BAB II)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-03 Bab 2 - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
|
Text (BAB III)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-04 Bab 3 - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
Text (BAB IV)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-05 Bab 4 - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
|
Text (BAB V)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-06 Bab 5 - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-08 Daftar Pustaka - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
55220110046-Annisa Oktavia Qamarani-09 Lampiran - annisa qamarani.pdf Restricted to Registered users only Download (988kB) |
Abstract
Beragamnya sumber informasi yang tersebar membuat pengguna instagram mengalami perasaan tidak nyaman atau disonansi kognitif. Dengan demikian penelitian ini akan memfokuskan upaya mengurangi disonansi kognitif dengan literasi digital. Oleh karena itu, media digital merupakan sarana informasi di masa pandemic covid-19 dan diperlukan literasi digital bagi pengguna media, agar dapat menentukan informasi yang valid. Pada penelitian ini menggunakan Dalam penelitian ini menggunakan konsep literasi digital Renee Hobbs memiliki lima tingkatan yaitu acces, analyze, create, reflect, action. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui tindakan pengguna instagram dalam upaya menghindari disonansi kognitif dengan literasi digital melalui akun media sosial instagram @kemenkes_ri. Dalam penelitian ini mengguna teori disonansi kognitif perasaan tidak nyaman yang dirasakan pengguna instagram akibat beragamnya sumber informasi, sehingga menimbulkan motivasi menghindari perasaan tersebut. Media digital memiliki jangakuan yang luas, selalu uptodate. Namun karena beragamannya informasi yang tersebar, diperlukan literasi digital yaitu proses mencari dan menentukan informasi yang valid dan terpercaya serta bermanfaat untuk dirinya. Dengan literasi digital nantinya menimbulkan sebuah tindakan pada masing-masing pengguna. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan paradigma penelitian konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu penggunaan metode penelitian studi kasus dilakukan dalam dalam merumuskan pertanyaan penelitian terkait disonansi kognitif yang terjadi di media sosial instagram karena beragammnya sumber informasi dan penggunaan literasi digital sebagai upaya menghindarinya. Keempat narasumber menghindari disonansi kogntif dengan literasi digital karena mampu menemukan akun instagram @kemenkes_ri sebagai acuan informasi valid mengenai pandemic covid-19. Selanjutnya dikaji dengan lima tingkatan literasi digital keempat narasumber berhasil mencapai setiap tingkatannya namun dengan kategori yang berbeda-beda. Pada tahapan analyse dan action setiap narasumber berbeda satu sama lainnya mengikuti kebutuhan informasi dan ruang lingkupnya. Namun dapat dikatakan keempat narasumber memiliki literasi digital karena mampu menghindari disonansi kognitif serta mengoperasikan media digital. Kesimpulan pada penelitian ini, disonansi kognitif akibat beragamnya informasi mengenai pandemic covid-19 dari berbagai sumber dan kesimpangsiuran informasi dapat dihindari dengan literasi digital. Kelima tingkatan literasi digital, berhasil dipenuhi keempat narasumber pada tingkatan reflect cenderung tidak terlalu aktif dan tingkatan action keempat narasumber berhasil menerapkan bentuk tindakan berbeda setiap individu menyesuaikan situasi dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian berdasarkan penelitian ini, literasi digital sangat diperlukan bagi pengguna media maupun masyarakat dalam penggunaan media digital sehingga bisa terhindar dari disonansi kognitif dan kesimpangsiuran informasi bahkan hingga hoaks atau informasi yang tidak terbukti kebenarannya The variety of sources of information scattered makes Instagram users experience feelings of discomfort or cognitive dissonance. Thus, this research will focus on reducing cognitive dissonance with digital literacy. Therefore, digital media is a means of information during the COVID-19 pandemic and digital literacy is needed for media users, in order to determine valid information. In this research using the concept of digital literacy Renee Hobbs has five levels, namely access, analyze, create, reflect, action. The purpose of this research was to determine the actions of Instagram users in an effort to avoid cognitive dissonance with digital literacy through the Instagram social media account @kemenkes_ri. In this research, cognitive dissonance theory is used, the uncomfortable feeling felt by Instagram users due to the variety of information sources, giving rise to motivation to avoid these feelings. Digital media has a broad reach, always up to date. However, because of the variety of information that is spread, digital literacy is needed, namely the process of finding and determining valid and reliable information that is useful for him. With digital literacy, it will lead to an action on each user. The research method in this study is a case study with a constructivism research paradigm with a qualitative approach. Therefore, the use of case study research methods is carried out in formulating research questions related to cognitive dissonance that occurs on Instagram social media because of the variety of information sources and the use of digital literacy as an effort to avoid it. The four informants avoided cognitive dissonance with digital literacy because they were able to find the @kemenkes_ri Instagram account as a valid reference for information regarding the COVID-19 pandemic. Furthermore, it was studied with five levels of digital literacy, the four informants managed to reach each level but with different categories. In the analysis and action stages, each resource person is different from each other following the information needs and scope. However, it can be said that the four informants have digital literacy because they are able to avoid cognitive dissonance and operate digital media. The conclusion in this research, cognitive dissonance due to the variety of information about the COVID-19 pandemic from various sources and information confusion can be avoided with digital literacy. The five levels of digital literacy were successfully fulfilled by the four resource persons at the reflect level which tended to be less active and the action level the four resource persons succeeded in applying different forms of action for each individual to adjust the situation and the surrounding environment. Thus, based on this research, digital literacy is very necessary for media users and the public in using digital media so that they can avoid cognitive dissonance and confusion of information even to hoaxes or information that is not proven true.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
NIM/NIDN Creators: | 55220110046 |
Uncontrolled Keywords: | Literasi digital, Pandemic, Covid-19, Studi Kasus, Komunikasi Digital Literacy, Pandemic, Covid-19, Case Studies, Communication |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | SILMI KAFFA MARISKA |
Date Deposited: | 30 Sep 2024 04:13 |
Last Modified: | 30 Sep 2024 04:13 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/91942 |
Actions (login required)
View Item |