ZAHRA, LAYKHA FITRIANI AZ (2024) ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK PENGOPTIMALAN JUMLAH KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FULL TIME EQUIVALENT PADA KONVEKSI SUKSES BORDIR, TANGERANG. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (385kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (80kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
||
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) |
||
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
||
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (734kB) |
||
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
Abstract
Sukses Embroidery is a company operating in the embroidery convection sector which implements a Make to Order system, where the company will carry out production if there is a request or order. The problem that occurs at Embroidery Success Convection is that sometimes the company is still unable to meet market demand, and still occasionally receives impromptu embroidery orders. So, to fulfill this request, the company implements an overtime system. With a limited number of workers, an unequal distribution of Shift tasks, and a long working time of up to 11 hours/day, this makes workers feel excessively tired if they use the overtime system. With this, it is indicated that there is an imbalance in the workload received by the workers. This research aims to find out how to analyze the workload received by employees, and the optimal number of employees using the Full Time Equivalent method. The results of the research show that the workload received by employees at the Finishing station for materials, logos and towels is classified as Underload workload with values of 0.18, 0.21 and 0.17, workers at the Design station with a workload value of 1.19 are classified as normal workload, workers at the embroidery station with A workload value of 4.03 is classified as workload Overload. Meanwhile, the optimal number of employees required is 8 people, with the addition of 1 worker in the embroidery station section who will later be assigned to the night Shift and operate 2 embroidery machines which previously did not operate at night. And there is a new workflow to streamline the activities carried out by embroidery workers. Keywords : Workload, Full Time Equivalent, Embroidery Sukses Bordir merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konveksi bordir yang menerapkan sistem Make to Order, dimana perusahaan akan melakukan produksi jika ada permintaan atau pesanan. Permasalahan yang terjadi pada Konveksi Sukses Bordir, ialah sesekali perusahaan masih belum dapat memenuhi permintaan pasar, dan masih sesekali menerima pesanan bordir dadakan. Sehingga untuk melakukan pemenuhan permintaan tersebut perusahaan melakukan adanya sistem lembur. Dengan jumlah pekerja terbatas, adanya pembagian tugas waktu Shift yang tidak merata, dan lamanya waktu kerja yang mencapai 11 jam/hari membuat para pekerja merasa kelelahan berlebih, jika melakukan sistem lembur. Dengan hal ini, terindikasi adanya ketidakseimbangan beban kerja yang diterima para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis beban kerja yang diterima oleh karyawan, dan jumlah karyawan yang optimal dengan menggunakan metode Full Time Equivalent. Hasil penelitian menunjukan bahwa beban kerja yang diterima karyawan stasiun Finishing bagian bahan, logo, dan handuk tergolong beban kerja Underload dengan nilai 0.18, 0.21, dan 0.17, pekerja pada stasiun Design dengan nilai beban kerja 1.19 tergolong beban kerja normal, pekerja pada stasiun bordir dengan nilai beban kerja 4.03 tergolong beban kerja Overload. Sedangkan jumlah kebutuhan karyawan yang optimal adalah 8 orang, dengan adanya penambahan 1 orang pekerja dibagian stasiun bordir yang nantinya akan ditugaskan pada Shift malam dan mengoperasikan mesin bordir 2 yang semula tidak beroperasi pada malam hari. Serta adanya alur kerja baru untuk dapat mengefisiensikan kegiatan yang dilakukan pekerja bordir. Kata Kunci : Beban Kerja, Full Time Equivalent, Konveksi
Actions (login required)
View Item |