ANALISIS PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI BETON BERDASARKAN SNI 2008, PERATURAN MENTERI PUPR 2016, DAN AHSP 2022 PADA KONSTRUKSI GEDUNG (Studi kasus : Proyek Pembangunan Mall Bintaro Jaya Xchange Tahap 2)

FEBRINA, ADELIA (2024) ANALISIS PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI BETON BERDASARKAN SNI 2008, PERATURAN MENTERI PUPR 2016, DAN AHSP 2022 PADA KONSTRUKSI GEDUNG (Studi kasus : Proyek Pembangunan Mall Bintaro Jaya Xchange Tahap 2). S1 thesis, Universitas Mercu Buana - Buncit.

Preview	Text (COVER) 41121120029 - Adelia Febrina - 02 Cover.pdf Download (354kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 41121120029 - Adelia Febrina - 03 Abstrak.pdf Download (51kB) | Preview
	Text (BAB 1) 41121120029 - Adelia Febrina - 04 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB)
	Text (BAB 2) 41121120029 - Adelia Febrina - 05 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB)
	Text (BAB 3) 41121120029 - Adelia Febrina - 06 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB)
	Text (BAB 4) 41121120029 - Adelia Febrina - 07 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 5) 41121120029 - Adelia Febrina - 08 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 41121120029 - Adelia Febrina - 10 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB)
	Text (LAMPIRAN) 41121120029 - Adelia Febrina - 11 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB)

Abstract

Perkembangan infrastruktur serta bangunan komersial di Indonesia telah berkembang pesat. Salah satu bangunan yang saat ini sangat berkembang yaitu pusat belanja atau shopping mall. Kawasan CBD yang berlokasi di Bintaro Jaya Kota Tangerang Selatan sedang melakukan Pembangunan pusat belanja yang bernama Bintaro Jaya Xchange Mall 2. Salah satu bagian dalam struktur gedung adalah pelat lantai. Pada saat ini, banyak kontraktor yang menggunakan metode SNI sebagai acuan dari pembuatan RAB. Namun dalam pelaksanaannya kerap kali adanya perkiraan pengeluaran biaya sesuai dengan pendekatan di lapangan diluar estimasi atau overbudget. Overbudget dapat menyebabkan kerugian bagi penyedia jasa yang menimbulkan sebuah permasalahan yaitu apakah metode analisis harga satuan selain SNI dapat digunakan sebagai acuan para kontraktor sebagai pedoman yang efektif, efisien, dan ekonomis. Fokus pembahasan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui besar estimasi biaya dari masing-masing metode yaitu SNI 2008, PUPR 2016, dan AHSP 2022. Metode penelitian yang dilakukan berupa pengumpulan data yaitu gambar proyek, harga dasar masing-masing tahun sesuai metode yang digunakan, dan Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) dari masing-masing metode. Data yang dikumpulkan digunakan untuk perhitungan volume pekerjaan dan perhitungan estimasi biaya. Setelah hasil didapatkan, lalu estimasi biaya dari masing-masing metode akan dibandingkan hingga sampai pada kesimpulan dari hasil perbandingannya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa estimasi biaya pekerjaan pelat lantai dengan menggunakan metode SNI 2008 sebesar Rp 1.086.935.889,58, AHSP PUPR 2016 sebesar Rp 1.668.105.852,40, dan AHSP 2022 sebesar Rp 2.300.055.755,49. Selisih hasil perhitungan antara SNI 2008 dengan PUPR 2016 yaitu -Rp 581.169.963 dimana biaya SNI 2008 53,47% lebih rendah dibandingkan PUPR 2016. Perbandingan selanjutnya yaitu antara SNI 2008 dengan AHSP 2022 memiliki selisih sebesar -Rp 1.213.119.866, dimana biaya SNI 2008 111,61% lebih rendah dari AHSP 2022. Selanjutnya, selisih perhitungan antara AHSP 2022 dengan PUPR 2016 yaitu sebesar Rp 631.949.903, dimana biaya dengan menggunakan perhitungan metode AHSP 2022 27,48% lebih tinggi dibandingkan PUPR 2016. Kata Kunci: pelat lantai, estimasi biaya, SNI 2008, PUPR 2016, AHSP 2022.

Actions (login required)

View Item