USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA DEPARTEMEN PAINTING DENGAN METODE DMAIC DI PT.TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

BUDIYAWAN, ARIF IBNU (2017) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA DEPARTEMEN PAINTING DENGAN METODE DMAIC DI PT.TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
COVER.pdf

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABTSRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (20kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (160kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (219kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (663kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB)
[img] Text (BAB VI)
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (95kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN)
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (458kB)

Abstract

Dalam menghasilkan produk dengan kualitas yang baik sebuah pabrik harus selalu menjaga setiap prosesnya agar kualitas selalu terjaga. Setiap pabrik juga harus menetapkan standar setiap produknya. Konsumen selaku pemakai setiap produk dari distributor akan yakin dan percaya pada instansi tersebut jika produk yang dibeli memiliki kualitas yang baik. Dalam hal ini PT Toyota Motor Manufakturing sebagai salah satu distributor mobil ternama di Indonesia terus melakukan pengendalian kualitas pada produk yang dihasilkannya. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang menjadi sorotan karena banyaknya defect yang terjadi pada departemen painting. Metode yang digunakan dalam perbaikan kualitas ini adalah Six sigma dengan analisa DMAIC dan FMEA. Defect yang paling sering terjadi yaitu sagging dan tipis dengan persentase masing-masing sebesar 19.58% dan 20.25%. Kedua defect tersebut akan diklasifikasikan sebagai CTQ (critiqal to quality). Nilai sigma yang dihasilkan adalah sebesar 3.05. Nilai RPN yang tertinggi berdasarkan metode FMEA adalah Nozle gun kotor dan rusak dengan nilai sebesar 294. Lalu setelah dilakukan perbaikan padaa bagian tersebut nilai sigma meningkat menjadi 3.25. Berdasarkan analisis DMAIC harus dilakukan control secara berkala sehingga kualitas produk akan terus terjaga dan meminimalisir defect yang terjadi.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/IND. 17 053
NIM/NIDN Creators: 41612120013
Uncontrolled Keywords: Dmaic, Kualitas, FMEA
Subjects: 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 750 Painting and Paintings/Seni Lukis dan Lukisan > 758 Other Subjects/Subjel Lainnya > 758.6 Industrial and Technical Subjects/Subjek Industri dan Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: SHAFAUSSARIRAH
Date Deposited: 05 Mar 2024 07:29
Last Modified: 05 Mar 2024 07:29
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/86796

Actions (login required)

View Item View Item