MULYANA, ANDRI (2021) ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SANITER KERAMIK DENGAN METODE DMAIC. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
01. COVER.pdf Download (418kB) |
|
Text (BAB I)
02. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (784kB) |
|
Text (BAB II)
03. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (BAB III)
04. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (959kB) |
|
Text (BAB IV)
05.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (BAB V)
06.BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (905kB) |
|
Text (BAB VI)
07.BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (559kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (619kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09.Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
In general, the ceramic sanitary manufacturing process consists of three main processes. First casting, in this process, the raw material (slip) is poured into the mold and allowed to form casting layer on the mold. Second are inspection/finishing and glaze application. In this process ware body checked and repaired to ensure the product free of defect before spraying. Ware body sprayed with glaze as per the requirement. The last are firing, the product is firing at a certain temperature in the combustion machine (kiln). At every stage of the manufacturing process prone to defects that will affect the quality of the product. From the data collected in sanitary manufacturing companies for one year, it was found that defective products are the most common in the combustion process, which is around 8.3%. To find the factors that cause defective product and improve the quality is done by the DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) method. At the Measure phase using the Pareto diagram, it is known that the dominant defects are clay crack, glaze jump, and pin hole. At the Analysis phase, the tool used are Cause & Effect Diagram, 5Why and FMEA through FGD (Focus Group Discussion). At this phase, root causes of defects are found, including: material type, performance differences between casting operator , casting system using double cavity in vertical form, no filter mounted on pipe in production line, no loose lump mold spare. Next, in the Improve phase, improvements are made based on that root causes. The percentage of defective products after improved has decreased significantly from 8.3% to 5.6%. Keywords : ceramic sanitary , DMAIC, FGD Secara garis besar proses produksi keramik saniter terdiri dari 3 proses utama. Pertama casting, pada proses ini bahan baku material berupa slip diisi ke dalam cetakan (mold) dan dibiarkan membentuk lapisan pengecoran. Proses kedua, yakni melakukan perawatan/pemeriksaan dan aplikasi glaze. Pada proses ini bodi produk mendapatkan perawatan untuk memastikan kualitas produk sebelum diberi glaze. Semua permukaan disemprot atau diberi lapisan glaze sesuai kebutuhan. Proses terakhir adalah pembakaran, produk dibakar pada suhu tertentu pada mesin pembakaran (kiln). Pada setiap tahapan proses produksi saniter rentan timbul cacat yang akan mempengaruhi kualitas produk. Dari data yang dikumpulkan pada perusahaan manufaktur saniter selama satu tahun ditemukan bahwa produk cacat paling umum terjadi pada proses pembakaran yakni sekitar 8,3%. Untuk mencari faktor -faktor yang menyebabkan produk cacat dan meningkatkan kualitas dilakukan dengan metode DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Dalam tahap Measure dengan menggunakan tool diagram pareto diketahui bahwa cacat yang dominan adalah clay crack , glaze jump, dan pin hole. Pada tahap Analyze, tool yang digunakan adalah Cause & Effect Diagram, 5Why dan FMEA melalui FGD (Focus Group Discussion). Pada tahap ini didapakatkan akar masalah yang menyebabkan produk cacat diantaranya : jenis material, perbedaan kinerja antar operator caster, sistem casting menggunakan double cavity berbentuk vertikal, tidak ada saringan yang terpasang pada pipa di lini produksi, tidak ada cadangan mold loose lump. Selanjutnya pada tahap Improve dilakukan perbaikan berdasarkan akar masalah tersebut. Tren persentase produk cacat setelah dilakukan perbaikan mengalami penurunan signifikan dari 8,3% menjadi 5,6%. Kata kunci : keramik saniter , DMAIC, FGD
Actions (login required)
View Item |