MODEL SELEKSI PEMASOK BAHAN BAKU STRATEGIS PADA INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN FARMASI

ABDILLAH, YUDI (2021) MODEL SELEKSI PEMASOK BAHAN BAKU STRATEGIS PADA INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN FARMASI. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

	Text (HAL COVER) 01. Cover.pdf Download (761kB)
	Text (BAB I) 02. Bab I Pendahuluan.pdf Restricted to Registered users only Download (673kB)
	Text (BAB II) 03. Bab II Kajian Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) 04. Bab III Metode Penelitian.pdf Restricted to Registered users only Download (709kB)
	Text (BAB IV) 05. Bab IV Hasil Pengolahan Data _ Analisa.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 06. Bab V Pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (702kB)
	Text (BAB VI) 07. Bab VI Kesimpulan _ Saran.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (534kB)
	Text (LAMPIRAN) 09. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

The purpose of this study is to evaluate the decision to choose a raw material supplier for the pharmaceutical industry in Indonesia in terms of parenteral products or large amounts of intravenous liquids. The Kraljic matrix is used to map the raw material categories for intravenous liquids based on the dimensions of supply and profit risk of the company. The decision framework for supplier selection using AHP and MAUT combined methods is adopted for strategic raw materials by optimizing the criteria that are the main needs of the company in accordance with the company's procurement and business strategy. The results of the study have mapped four strategic items from seven types of intravenous liquid raw materials. The weight of attributes as criteria in the decision to choose a supplier of raw materials for intravenous liquids adopted from APIC are Quality & Regulatory compliance (38.2%), Assurance of supply (34.1%), Procurement cost (13.8%), Innovation / technical (8, 6) %), and Responsive & Communication (5.3%). By using the MAUT method, ranking between suppliers is successfully done. Quality criteria and Regulatory compliance as well as Assurance of Supply distinguish these three alternative suppliers, first position supplier (29.91%) and second (29.15%) are recommended to continue long-term cooperation. Keywords: Kraljic matrix, MAUT method, pharmaceutical industry, supplier selection. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keputusan pemilihan pemasok bahan baku untuk industri farmasi di Indonesia pada kasus produk parenteral atau cairan infus dengan volume besar. Matriks Kraljic digunakan untuk memetakan kategori bahan baku cairan infus berdasarkan dimensi risiko pasokan dan profitabilitas perusahaan. Kerangka keputusan pemilihan pemasok dengan metode kombinasi antara AHP dan MAUT diadopsi untuk bahan baku strategis dengan mengoptimalkan kriteria yang menjadi kebutuhan utama perusahaan sesuai dengan strategi pengadaan dan bisnis perusahaan. Hasil studi telah memetakan empat item strategis dari tujuh jenis bahan baku cairan infus. Bobot Atribut sebagai kriteria dalam keputusan pemilihan pemasok bahan baku cairan infus diadopsi dari APIC adalah kualitas & kepatuhan peraturan (38,2%), jaminan pasokan (34,1%), biaya pengadaan (13,8%), inovasi / teknis (8,6%), dan daya tanggap & komunikasi (5,3%). Dengan menggunakan metode MAUT, pemeringkatan antar pemasok berhasil dilakukan. Kriteria kualitas dan kepatuhan pada regulasi serta jaminan pasokan membedakan ketiga pemasok alternatif ini, pemasok di peringkat pertama (29,91%) dan kedua (29,15%) direkomendasikan untuk berlanjut kerjasama jangka panjang. Kata Kunci: Kraljic matrix, metode MAUT, Industri farmasi, Pemilihan pemasok.

Actions (login required)

View Item