FATHMA, ANISA NUR (2023) KONSEP DIRI BERDASARKAN DIMENSI INTERNAL DALAM PEMILIHAN KEYAKINAN MELALUI KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA YANG MEMILIKI ORANG TUA BERBEDA AGAMA DI JAKARTA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01.Cover.pdf Download (433kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Download (191kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 BAB I - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
||
Text (BAB II)
04 BAB II - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
||
Text (BAB III)
05 BAB III - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) |
||
Text (BAB IV)
06 BAB IV - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (453kB) |
||
Text (BAB V)
07 BAB V - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN - ANISA NUR FATHMA (442170149).pdf Restricted to Registered users only Download (913kB) |
Abstract
In late adolescence, children will be in the emerging adulthood phase, or transition to adulthood. The criteria in this phase is identity exploration, especially religious beliefs. This identity, followed by behavior self, and judging self are included in internal dimension of self-concept. And in families of different religions, if there is no good communication, children will be confused about their religious identity. Self-concept is our view of who we are which obtained through information from significant others such as parents, relatives, and peers through interpersonal communication which is face-to-face communication between people, both verbal and nonverbal. The purpose of this research is to find out the process of exploring the identity of children whose parents have different religions about choosing their beliefs. How this exploration is obtained through interpersonal communication with significant others, which then interpreted subjectively in the internal dimension, thus forming a positive or negative self-concept. The research method used is descriptive qualitative which produces data in the form of speech, writing, and the behavior of the people observed, and then described in a narrative text. The data was collected using interview and documentation techniques with four research subjects who were selected based on certain criteria according to the purposive sampling technique. The results of the study found that all research subjects could describe how the process of selecting the currently held beliefs was. The experience of communicating with significant others is well interpreted in the internal dimension. They are self-confident, and have a high tolerance so that overall they have a stable self and a positive self-concept about their choice of beliefs. Keywords: interpersonal communication, self-concept, internal dimension, religion. Pada masa remaja akhir, anak akan berada di fase emerging adulthood, yaitu transisi menuju dewasa. Kriteria pada fase ini adalah identity exploration, khususnya kepercayaan agama. Identitas tersebut, diikuti diri pelaku, dan diri penilai termasuk dalam dimensi internal konsep diri. Dan pada keluarga berbeda agama, jika tidak ada komunikasi yang baik, maka anak akan kebingungan terhadap gambaran identitas agamanya. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang diperoleh lewat informasi dari significant others seperti orang tua, kerabat, dan teman sebaya melalui komunikasi interpersonal yang merupakan komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, baik verbal ataupun nonverbal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses eksplorasi identitas anak yang memiliki orang tua berbeda agama tentang pemilihan keyakinannya. Bagaimana eksplorasi tersebut didapatkan melalui komunikasi interpersonal dengan significant others, yang kemudian diinterpretasikan secara subjektif dalam dimensi internal, sehingga membentuk konsep diri yang positif atau negatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang menghasilkan data berupa ucapan, tulisan, serta perilaku dari orang-orang yang diamati, dan kemudian dideskripsikan secara naratif. Data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi bersama empat orang subjek penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa semua subjek penelitian dapat mendeskripsikan bagaimana proses pemilihan keyakinan yang dianut saat ini. Pengalaman komunikasi bersama significant others diinterpretasikan dengan baik dalam dimensi internal. Mereka percaya diri, dan memiliki toleransi yang tinggi sehingga secara keseluruhan mereka memiliki keutuhan diri yang stabil dan menampilkan konsep diri positif tentang pemilihan keyakinannya. Kata Kunci: komunikasi interpersonal, konsep diri, dimensi internal, agama.
Actions (login required)
View Item |