LESTARI, ANGGI PUTRI (2023) ANALISIS RESEPSI PADA KARAKTER ANTAGONIS DALAM SINETRON IKATAN CINTA DI RCTI. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (342kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (115kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) |
||
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
||
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
||
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
||
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (65kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) |
Abstract
Ideally, a story can be taken from all the characters told in it, including antagonists. The phenomenon of antagonistic personalities in soap operas in Indonesia is a certain interesting energy in the story. The soap opera Ikatan Cinta is one of the popular soap operas that features antagonistic characters that are able to attract the audience. Therefore, this study aims to determine the acceptance or reception given by the audience to the antagonist character in the soap opera Ikatan Cinta at RCTI, so as to see and assess the acting in the antagonist cast in a soap opera Ikatan Cinta. This research uses Stuart Hall's reception analysis method with a qualitative approach conducted by in-depth interviews with five informants from Pekalongan City. In selecting informants, researchers used purposive sampling technique. The results of this study are the first audience included in the dominant category, which is where the audience is in line with the messages or codes conveyed by the soap opera Ikatan Cinta. Second, the audience is included in the negotiation category, where the audience is in line with the codes delivered, but also modifies them according to their respective opinions. And the third, where the audience is included in the opposition category, namely the audience is not in line or rejects the codes delivered. In conclusion, informants generally accept and agree with the message regarding the acting display of the antagonist named Elsa. The acting of Elsa's character as an antagonist is able to present conflicts, emotions and interesting storylines. The audience as the audience of this show is able to characterize the antagonist based on the understanding, acceptance, and assessment of each audience. The diversity of parental acceptance can be categorized into three types of positions, namely dominant hegemony position, negotiation position, and opposition position. Keywords : Antagonistic character, reception, soap opera Idealnya sebuah kisah ataupun cerita dapat diambil makna dari semua tokoh yang diceritakan di dalamnya, tidak terkecuali tokoh antagonis. Fenomena kepribadian antagonis pada sinetron di Indonesia jadi energi tarik tertentu dalam cerita. Sinetron Ikatan Cinta sebagai salah satu sinetron popular yang menampilkan karakter antagonis yang mampu manarik penonton. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan atau resepsi yang diberikan khalayak pada karakter antagonis dalam sinetron Ikatan Cinta di RCTI, sehingga dapat melihat dan menilai acting dalam pemeran antagonis dalam sebuah sinetron Ikatan Cinta. Penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi teori Stuart Hall dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan wawancara mendalam bersama lima informan dari Kota Pekalongan. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah pertama audiens yang termasuk dalam kategori dominan, yaitu di mana audiens sejalan dengan pesan atau kode-kode yang disampaikan oleh sinetron Ikatan Cinta. Yang kedua, audiens termasuk dalam kategori negoisasi, yaitu audiens sejalan dengan kode-kode yang disampaikan, namun juga memodifikasinya sesuai pendapat mereka masingmasing. Dan yang ketiga, di mana audiens termasuk dalam kategori oposisi, yaitu audiens tidak sejalan atau menolak dengan kode-kode yang disampaikan. Kesimpulannya, secara umum informan menerima dan menyutujui pesan mengenai tampilan acting dari tokoh antagonis yang bernama Elsa. Acting dari karakter Elsa sebagai tokoh antagonis mampu menghadirkan konflik, emosi dan alur cerita yang menarik. Penonton sebagai penikmat tayangan ini mampu karakter antagonis berdasarkan pemahaman, penerimaan, serta penilaian dari masingmasing audiens. Keberagaman penerimaan orang tua tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis posisi, yaitu posisi hegemoni dominan, posisi negosiasi, dan posisi oposisi. Kata Kunci : Karakter Antagonis, Resepsi, Sinetron
Actions (login required)
View Item |