FRANSISKA, FRANSISKA (2023) GAMBARAN RESILIENSI PADA ISTRI YANG SUAMINYA MENINGGAL SECARA MENDADAK PADA USIA PERNIKAHAN DI BAWAH 5 TAHUN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover (New).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstrak.pdf Download (474kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (576kB) |
||
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (660kB) |
||
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (742kB) |
||
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (632kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (568kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
This study aims to get a picture of resilience in women who experienced the sudden death of their husband at the age of marriage under 5 years. Resilience is the process when a person can manage stress or traumatic incident, for example is the death of a family member. A resilient person has the capability to get through challenges and continue to live a better life than ever before. This research uses qualitative methods with a case study approach. The subjects in this study were five women who already had children, with an age range of 20 to 50 years old. The results revealed that the five participants were seen to have resilience but with different forms. The sudden deaths of husbands in these five participants were found to have no similar traumatic effect. The closeness of relationships between couples and marital happiness were found to affect the traumatic effects, as well as affect the form of resilience of the participants. Out of five participants, there were two participants who had an inharmonious relationship with their husbands. Researchers found the two participants appeared to have little difficulty or were affected by their husband sudden deaths. Meanwhile, the other three participants who had a good relationship with their husbands, they are re-married after the death of their husbands and able to continue their life well. One of the participants in this research didn’t get family support and it just motivated her and made her try to become a better person. In this study also found that having the responsibility as a single mother and their hope to see her child grow up made them survive and continue their life. Keywords : Husband in Sudden Death, Resilience, Marriage Under Five Years Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran resiliensi pada perempuan yang suaminya meninggal secara mendadak di usia pernikahan di bawah 5 tahun. Resiliensi adalah proses di mana seseorang dapat mengelola stress atau peristiwa traumatis, misalnya pada peristiwa kematian anggota keluarga. Seseorang yang resilien memiliki kemampuan untuk melewati tantangan dan mampu melanjutkan hidup lebih baik daripada sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah lima orang perempuan yang sudah memiliki anak, dengan rentang usia 20 hingga 50 tahun. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kelima partisipan terlihat memiliki resiliensi tetapi dengan bentuk berbeda. Kematian mendadak pasangan pada kelima partisipan ini ditemukan tidak memiliki efek traumatis yang sama. Kedekatan relasi antar pasangan dan keharmonisan rumah tangga ditemukan memengaruhi efek traumatis tersebut, sekaligus memengaruhi bentuk resiliensi dari partisipan. Dari kelima partisipan, ada dua partisipan yang memiliki hubungan tidak harmonis dengan pasangannya. Peneliti menemukan kedua partisipan ini tampak tidak terlalu menemui kesulitan atau terpengaruh dengan kematian suami mereka. Sementara itu tiga partisipan lainnya yang memilki hubungan baik dengan pasangannya, setelah kematian pasangan mereka tersebut kembali menikah dan mampu melanjutkan hidup dengan baik. Salah satu subjek di penelitian ini tidak mendapatkan dukungan keluarga dan justru itu membuat subjek termotivasi dan berusaha untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi. Ditemukan juga bahwa memiliki tanggung jawab sebagai seorang ibu tunggal dan adanya harapan untuk melihat anaknya tumbuh dan berkembang membuat subjek mampu bertahan dan terus melanjutkan hidupnya. Kata kunci: Kematian Mendadak Suami, Resiliensi, Pernikahan di Bawah Lima Tahun
Actions (login required)
View Item |