VIARTS PUTRI, AYAANG MEISA WARDHANI VIARTS (2022) PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGINAPAN DENGAN KONSEP SMART HOTEL DI PANTAI INDAH KAPUK. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1 COVER.pdf Download (312kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2 ABSTRAK.pdf Download (71kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
||
Text (BAB II)
4 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
5 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
6 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB) |
||
Text (BAB V)
7 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (723kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) |
Abstract
Traditional markets have become one of the most important economic sectors in Indonesia. Indonesian people who are in the underprivileged and poor groups are very dependent on traditional markets for their lives. The traditional market is an open place where there is a direct economic transaction process between sellers and buyers. The hallmark of the transaction process that takes place in this traditional market is the occurrence of a bargaining process (Mustafa, 2013). Solok Raya Market is the main market in Solok City. The market location is quite strategic in the middle of the city, in addition to functioning as an infrastructure to serve the people of Solok City, this market also functions as a shopping center for hinterland areas such as Nagari-Nigari in Solok, Sawahlunto, and Sijunjung Regencies. The Pasar Raya area of Solok is also a place to make a living for 29% of the people of Solok. Thus, the construction and development of Pasar Raya will have various effects on the economic development of Solok City. So, in this design, the location of the Pasar Raya Solok area was chosen which was located in a strategic place. The location of this market area is also surrounded by various facilities. However, for the condition of the Pasar Raya Solok area, it still needs a good arrangement in terms of space and circulation. In the process of designing the Pasar Raya Solok area, the Neo-Vernacular concept is applied which adapts the local culture of West Sumatra to the building concept, thus creating a building that pays attention to local culture and tropical climate conditions. The definition of Neo-Vernacular Architecture itself is an architectural style that emerged in the post-modern era, by combining traditional architecture and modern architecture (Fajrine, G., Purnomo, A. B., & Juwana, J. S., 2017). Based on the description of the background above, the title "Design of the Pasar Raya Solok Area with the Application of Neo-Vernacular Architecture can be produced". Keywords: Traditional Market, Neo-Vernacular, West Sumatra Pasar tradisional telah menjadi salah satu sektor perekonomian yang sangat penting di Indonesia. Masayarakat Indonesia yang berada pada golongan kurang mampu dan miskin sangat menggantungkan kehidupannya pada pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan suatu tempat terbuka yang dimana terjadi proses transaksi ekonomi secara langsung antara penjual dan pembeli. Ciri khas dari proses transaksi yang berlangsung di pasar tradisional ini adalah terjadinya proses tawar- menawar (Mustafa, 2013). Pasar Raya Solok merupakan pasar utama yang berada di Kota Solok. Lokasi pasar yang cukup strategis di tengah kota, selain berfungsi sebagai prasarana untuk melayani masyarakat Kota Solok pasar ini juga difungsikan sebagai pusat perbelanjaan bagi daerah – daerah hinterland seperti Nagari – nigari di Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Sijunjung. Kawasan Pasar Raya solok juga menjadi tempat untuk mencari penghidupan bagi 29% masyarakat Solok. Sehingga, pembangunan dan pengembangan Pasar Raya akan mempunyai berbagai macam efek untuk perkembangan perekonomian Kota Solok. Maka, dalam perancangan ini dipilih lokasi Kawasan Pasar Raya Solok yang berlokasi di tempat yang strategis. Lokasi Kawasan Pasar ini juga dikelilingi oleh berbagai macam fasilitas. Namun, untuk kondisi dari Kawasan Pasar Raya Solok ini masih dibutuhkan penataan baik dari segi ruang dan sirkulasi. Dalam proses perancangan Kawasan Pasar Raya Solok ini menerapkan konsep NeoVernakular yang mengadaptasi budaya lokal Sumatera Barat pada konsep bangunan, sehingga menciptakan bangunan yang memperhatikan kebudayaan setempat dan kondisi iklim tropis. Pengertian dari Arsitektur Neo-Vernakular sendiri adalah sebuah gaya arsitektur yang muncul di era post-modern, dengan menggabungkan arsitektur tradisional dan arsitektur modern (Fajrine, G., Purnomo, A. B., & Juwana, J. S., 2017). Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas maka dapat dihasilkan judul “Perancangan Kawasan Pasar Raya Solok dengan Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular”. Kata Kunci: Pasar Tradisional, Neo-Vernakular, Sumatera Barat
Actions (login required)
View Item |