WIJAYANTI, ERNA (2022) STRATEGI PEMULIHAN PENGELOLAAN DESTINASI WISATA DAN PELAKU USAHA KULINER MELALUI IMPLEMENTASI CHSE DENGAN N-VIVO DAN DUKUNGAN DESAIN SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS DPSP BOROBUDUR). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1.COVER.pdf Download (384kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2.ABSTRAK.pdf Download (115kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3.BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
||
Text (BAB II)
4.BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) |
||
Text (BAB III)
5.BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
||
Text (BAB IV)
6.BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
||
Text (BAB V)
7.BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8.DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
9.LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (444kB) |
Abstract
The research used in this research is qualitative, descriptive research with qualitative approaches. Qualitative analysis was carried out with discussion and observation (survey) to the location directly. The key informants in this study were Magelang RegencyOfficials from the Tourism and Culture Office, and the Bappeda for the Management of DPSP Borobudur Culinary Business Actors at DPSP Borobudur. While the supporting informants are the Association of Culinary Actors, Association of Tourism Actors, Communities, Academics and the Ministry of Tourism and Creative Economy. The qualitative approach is carried out using 3 variables that will be the reference in the research, namelyCHSE, recovery strategy, and information design. The tourism recovery strategy through the implementation of CHSE carried out in the management of the Borobudur DPSP destination includes obtaining CHSE certification, disciplining the application of health protocols, informing health services, checking body temperature, providing hand washing facilities, cleaning tourist transportation modes, checking tourist vaccination status. The recovery strategy for culinary business actors in the Borobudur DPSP area through the implementation of CHSE carried out such as obtaining CHSE certification, providing hand washing facilities, cleaning tables and chairs, making sales with the buffet concept. Information system design in an effort to restore the management of tourist destinations and culinary businesses of the Borobudur Temple DPSP in the form of an information system design so that it is known the CHSE indicators that are applied and their direct influence on policies implemented by the central government and local governments on the CHSE protocol implemented by intermediaries, destination managers tourism, and culinary entrepreneurs Keywords; Tourism Destination Management, Culinary Entrepreneurs, Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) with qualitative approach N-VIVO Pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan dan pendapatan pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kuliner. Hal ini juga terjadi pada DPSP Borodubur. Upaya pemulihan diupayakan oleh pemerintah pusat dan daerah, pengelola DPSP, asosiasi, pelaku usaha kuliner dan pemangku kepentingan lain. Penelitian ini dilakukan untuk menggali strategi pemulihan yang dilakukan oleh pengelola destinasi wisata DPSP Borobudur dan pelaku usaha kuliner sekitar DPSP ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data pendekatan kualitatif dilakukan dengan diskusi dan observasi (survey) ke lokasi secara langsung. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Pejabat Kabupaten Magelang dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan Bappeda, Pengelolaan DPSP serta Pelaku Usaha Kuliner Borobudur di DPSP Borobudur. Sedangkan informan pendukungnya adalah Asosiasi Pelaku Kuliner, Asosiasi Pelaku Pariwisata, Komunitas, Akademisi dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Baparekraf. Digunakan 3 variabel yaitu CHSE, strategi pemulihan, dan desain sistem informasi. Strategi pemulihan pariwisata melalui penerapan CHSE yang dilakukan dalam pengelolaan destinasi DPSP Borobudur meliputi memperoleh sertifikasi CHSE, mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan, menginformasikan pelayanan kesehatan, pengecekan suhu tubuh, menyediakan fasilitas cuci tangan, membersihkan moda transportasi wisata, pengecekan status vaksinasi wisatawan. Strategi pemulihan bagi pelaku usaha kuliner di kawasan DPSP Borobudur melalui penerapan CHSE yang dilakukan seperti memperoleh sertifikasi CHSE, penyediaan fasilitas cuci tangan, membersihkan meja dan kursi, melakukan penjualan dengan konsep prasmanan. Perancangan sistem informasi dalam upaya mendukung strategi pengelolaan destinasi wisata dan pelaku usaha kuliner DPSP Candi Borobudur yang didapatkan dari hasil pengolahan dengan pendekatan kualitatif dengan bantuan software N-VIVO. Kata kunci: Pengelolaan Destinasi Pariwisata, Pelaku Usaha Kuliner, Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan (CHSE), Pendekatan Kualitatif, N-VIVO
Actions (login required)
View Item |