SUJIWA, ARKAT (2007) ANALISA STABILITAS DAN KAPABILITAS PROSES SPINNING BENANG NYLON 6 PADA PT. XYZ. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
cover dan abstrak.pdf Download (49kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (25kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (26kB) |
||
Text (BAB II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
||
Text (BAB III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) |
||
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (15kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (11kB) |
Abstract
PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang memproduksi benang nylon 6 yang biasa digunakan untuk benang ban (tire cord yarn) ataupun benang jala (fishing net yarn). Dalam pelaksanaan proses spinning secara nyata dari waktu ke waktu, kualitas benang yang dihasilkan cenderung bervariasi dan seringnya ditemukan nilai yang diluar spesifikasi secara tiba-tiba sehingga proses terlihat tidak stabil, khususnya pada nilai breaking strength (kekuatan tarik). Breaking Strength merupakan karakteristik kualitas kritis (Critical to Quality/CTQ) kunci benang ban nylon 6 di PT. XYZ, dikarenakan breaking strength langsung berkaitan dengan runability proses. Keadaan ini memberikan dampak negatif bagi perusahan, terutama dari segi kepuasan pelanggan. Analisis terhadap stabilitas dan kapabilitas proses perlu dilakukan untuk membuktikan dan memperjelas adanya permasalahan terutama pada proses yang berlangsung. Analisis dilakukan dengan membuat analisa stabilitas dengan menggunakan tool peta kendali rata-rata dan kapabilitas proses terhadap CTQ kunci. Hasil penelitian yang ditekankan pada CTQ breaking strength menunjukkan bahwa, proses berada dalam kondisi kurang stabil dan meskipun telah distabilkan, proses tetap berada dalam kondisi tidak mampu untuk memenuhi standar spesifikasi perusahaan. Dari hasil analisis dengan menggunakan diagram tulang ikan diperoleh informasi bahwa faktor-faktor lingkungan, mesin dan peralatan, proses, material, tenaga kerja serta faktor pengukuran diduga menjadi penyebab ketidakstabilan dan ketidakmampuan proses tersebut. Usulan perbaikan dan pengendalian juga diberikan dalam penelitian ini. Kata Kunci : benang, CTQ, breaking strength, stabilitas proses, kapabilitas proses
Actions (login required)
View Item |