KOMUNIKASI EMPATI DOKTER DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (Kasus di Rumah Bersalin Putra Kinasih, Jakarta)

SUGIYANTORO, YOHANES (2008) KOMUNIKASI EMPATI DOKTER DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (Kasus di Rumah Bersalin Putra Kinasih, Jakarta). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Text (Thesis) HASIL TESIS GABUNGAN - Copy of Thesis Setelah Sidang Akhir Yohanes final-final.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

This researched title is empathy communication of the doctor in increasing of health services on patient satisfaction. This researched case samples have taken at Putra Kinasih Maternity Hospital, Jakarta. The aims of this study are: firstly, identify the doctor emphatic behavior communication on therapeutically communication between doctor and patient, secondly, identify how the patient having communicate to the doctor then third one is analyzed the relationship between the keys of health services, the empathy therapeutic communication and the pattern of patient and the doctor-patient communication on the rate of patient satisfaction, fourthly, defined the patient desirability and hope to the health service quality during they have consultation with the doctor, fifthly, analyzed the type of relationship and the number of patient to the pattern of the doctor communication and the rate of patient satisfaction. 88 respondent patients and 1 doctor were used as the samples on this research by the Proportionate Simple Random Sampling with the interview method. Rank Spearman (rs) correlation analyzes, chi square (χ 2 ) and SPSS 12.0 version for windows were used for statistic analyzed methods. The results of these researched showed that: firstly, they have significant relationship between the keys of health services and the patient satisfaction during they have consultation to the doctor. Secondly, the doctor therapeutic communication and the patient satisfaction have a relationship significantly. Thirdly, the type and number of patient and the pattern of doctor-patient communication and the patient satisfaction have the significant relationship. These results proved by the majority of respondent who said that they have already a good communication pattern with the doctor. The patients come from some difference back ground as economic, education stage, ethnic, age, race, sex and the number of patient. Fourthly, the pattern of doctor-patient communication and the patient satisfaction has a significant relationship. Keywords : Empathy, Therapeutic Communication and Patient Satisfaction. Penelitian ini berjudul Komunikasi Empati Dokter dalam Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien (Kasus di Rumah Bersalin Putra Kinasih, Jakarta). Adapun tujuan penelitian ini adalah Pertama,untuk mengidentifikasi perilaku dokter dalam berkomunikasi teraputik secara empati antara dokter dengan pasien, Kedua, Untuk mengidentifikasi perilaku pasien dalam berkomunikasi dengan dokter, Ketiga, untuk menganalisis hubungan faktor-faktor kunci pelayanan kesehatan, komunikasi teraputik secara empati dari dokter dan pola komunikasi dokter dan pasien dengan tingkat kepuasan pasien, Empat, untuk menggambarkan keinginan dan harapan dari para pasien terhadap mutu layanan kesehatan pada saat berkonsultasi dengan dokter. Lima, untuk menganalisis hubungan tipe dan jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan dengan pola komunikasi dokter dan tingkat kepuasan pasien. Penelitian dilakukan pada sebuah institusi kesehatan yang bernama Rumah Bersalin Putra Kinasih dengan sampel penelitian adalah para pasien dengan sejumlah 88 responden (n:88) yang diambil secara Proporsionate Simple Random Sampling serta satu dokter dengan dilakukan wawancara dan juga didukung dengan dokumentasi yang ada di tempat tersebut. Variabel independent yang digunakan dalam penelitian meliputi Pelayanan Kesehatan (X1) yang terdiri dari subvariabel yaitu Tangible, Reliable, Responsiveness, Assurance, Emphaty. Komunikasi Dokter (X2) yang terdiri dari subvariabel yaitu Listening, Respect, Carring, Trust, Comfort sedangkan Pola Komunikasi Dokter dengan Pasien (X3) yang terdiri dari subvariabel yaitu pola satu arah, pola dua arah dan pola bermedia tertulis dan Karakteristik Pasien (X4) yang terdiri dari subvariabel yaitu Ekonomi, Usia Suku, Pendidikan, Jenis Kelamin dan Jumlah Pasien sedangkan pada variable dependen (Y) adalah Kepuasan Pasien yang terdiri dari subvariabel yaitu Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Emosional, Harga dan Biaya Tambahan. Metode analisis yang digunakan adalah dengan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman (rs) dan chi square (χ 2 ), dengan menggunakan SPSS versi 12.0 for windows dan Korelasi Regresi Berganda. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil tersebut mampu menjawab permasalahan dan hipotesis yang ditetapkan, yaitu untuk Hipotesis pertama bahwa terdapat hubungan nyata antara faktor-faktor kunci pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien dapat diterima, hal ini terlihat dari seluruh unsur dalam pelayanan kesehatan tersebut memiliki hubungan yang sangat nyata (p<0,01) dengan tingkat kepuasan pasien. Hipotesis kedua terdapat hubungan nyata antara komunikasi teraputik dokter dengan tingkat kepuasan pasien dapat diterima yang dapat dibuktikan dari komunikasi dokter yang berhubungan nyata (p<0,05) dan berhubungan sangat nyata (p<0,01) dengan tingkat kepuasan pasien. Hipotesis ketiga yaitu terdapat hubungan nyata antara tipe pasien dan jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan dengan pola komunikasi dokter-pasien dan tingkat kepuasan pasien dapat diterima dengan dibuktikan bahwa tipe pasien yang berhubungan nyata (p<0,05) dan berhubungan sangat nyata (p<0,01) dengan pola komunikasi dokter-pasien untuk beberapa indikator penelitian tersebut dan Hipotesis keempat yaitu terdapat hubungan nyata antara pola komunikasi dokter-pasien dengan tingkat kepuasan pasien dapat diterima, hal ini terlihat dari mayoritas responden menyatakan bahwa pola komunikasi yang diterapkan oleh dokter di Rumah Bersalin Putra Kinasih sangat baik, yaitu menerapkan pola komunikasi dua arah dengan rataan skor 4,24 dan pola komunikasi bermedia dengan rataan skor 4,20. Kata Kunci : Empati, Komunikasi Teraputik dan Kepuasan Pasien.

Actions (login required)

View Item