FAKTOR – FAKTOR TERJADINYA VARIANSI PADA SAAT PENERAPAN STANDAR IFCA (INTERNATIONAL FLIGHT CATERING ASSOCIATION) DAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) DI PT. PURANTARA MITRA ANGKASA DUA IN-FLIGHT CATERING SERVICE

SONNY, MASAGUS ZAKHROWI (2008) FAKTOR – FAKTOR TERJADINYA VARIANSI PADA SAAT PENERAPAN STANDAR IFCA (INTERNATIONAL FLIGHT CATERING ASSOCIATION) DAN HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT) DI PT. PURANTARA MITRA ANGKASA DUA IN-FLIGHT CATERING SERVICE. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Preview	Text (Cover) Cover.doc.pdf Download (38kB) | Preview
Preview	Text (Abstrak) ABSTRAK.doc.pdf Download (122kB) | Preview
	Text (Bab 1 - 6) ISI.doc.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB)

Abstract

Obligation of PT. Purantara Mitra Angkasa Dua as a member of IFCA is follow all thing which written in International Flight Catering Associations (IFCA) and International Food Service Association (IFSA) World Food Safety Guidelines where there is some clauses arranging problem how In-Flight Catering guarantees that only raw material according to Standard Product Specifications (SPS) which is accessible to the next production process. It’s difficult to getting supplier with match with Standard International Flight Catering Association (IFCA) and Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) in Indonesia forces PT. Purantara Mitra Angkasa Dua to indirectly follows in repair of system in supplier which in later will affect is positive to quality of product or raw material received. Therefore writer interests to observed factors the happening of variance at the time of applying of standard IFCA and HACCP in PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. From result of research with having stock data obtained by direct in research object and method applied is descriptive method hence can be identified some unconformabilities between standards IFCA and HACCP with the implementation in PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. The variance is Supplier audited after some supply product or production process need raw material, the weakness of GMP applying ( Good Manufacturing Practice, GHP (Good Hygiene Practice) which is fundamental system in producing product nor food and beverage raw material, frequently purchasing department per forced to deliver local product nor raw material with quality below Standard Product Specifications (SPS). After variance successfully is identified so writer try to determines determinant factors quality of food product yielded by PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. Kewajiban PT. Purantara Mitra Angkasa Dua sebagai anggota IFCA adalah mengikuti segala sesuatu yang tercantum di International Flight Catering Associations (IFCA) and International Food Service Association (IFSA) World Food Safety Guidelines dimana beberapa klausal nya mengatur masalah bagaimana In-Flight Catering menjamin bahwa hanya bahan baku yang sesuai dengan Standard Product Specifications (SPS) lah yang dapat masuk ke proses produksi berikutnya. Sulit nya mendapatkan supplier yang sesuai dengan Standard International Flight Catering Association (IFCA)dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di Indonesia memaksa PT. Purantara Mitra Angkasa Dua untuk secara tidak langsung ikut dalam perbaikan system di supplier yang pada gilirannya nanti akan berdampak positif terhadap kualitas produk atau bahan baku yang diterima. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor terjadinya variansi pada saat penerapan standar IFCA dan HACCP di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. Dari hasil penelitian dengan berbekal data-data yang diperoleh langsung di objek penelitian dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif maka dapat diidentifikasi beberapa ketidaksesuaian antara standar IFCA dan HACCP dengan implementasinya di PT. Purantara Mitra Angkasa Dua. Variansi tersebut adalah Supplier diaudit setelah beberapa lama memasok produk atau bahan baku keperluan proses produksi, lemah nya penerapan GMP (Good Manufacturing Proctice, GHP (Good Haygine Practice) yang merupakan sistem dasar dalam memproduksi produk atau pun bahan baku makanan dan minuman, sering kali bagian purchasing terpaksa mendatangkan produk atau pun bahan baku lokal dengan kualitas dibawah Standard Product Specifications (SPS). Setelah variansi tersebut berhasil diidentifikasi maka selanjutnya penulis mencoba menentukan faktor-faktor penentu mutu produk makanan yang dihasilkan oleh PT. Purantara Mitra Angkasa Dua.

Actions (login required)

View Item