WIJAYA, ABIDARDA ALWI (2020) PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK DAN ABU AMPAS TEBU DALAM PERENCANAAN BETON RINGAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
01.COVER.pdf Download (405kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
||
Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) |
||
Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
||
Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) |
||
Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (135kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
Abstract
Beton adalah material konstruksi yang sangat luas penggunaannya. Beberapa keunggulan beton antara lain harganya relative murah, mempunyai kekuatan tekan tinggi, tahan terhadap karat, mudah diangkut dan dibentuk, dan relatif tahan terhadap kebakaran. Beton memiliki salah satu kelemahan yaitu berat jenisnya yang cukup tinggi sehingga beban mati struktur menjadi sangat besar. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh limbah keramik dan abu ampas tebu dalam perencanaan beton ringan beton mutu 25 MPa, dan biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan beton ringan inovasi dengan limbah keramik dan subtituen abu ampas tebu. Material yang digunakan yaitu semen PCC tipe 1 dari Semen Indonesia, agregat kasar berupa limbah keramik dari Karanganyar, agregat halus berasal dari Kali Progo Yogyakarta, abu ampas tebu diambil dari PG. Tasikmadu Karanganyar, proses pengolahan ampas tebu menjadi abu ampas tebu yaitu dengan dijemur dan dibakar. Sampel yang digunakan berjumlah 5 sampel dengan prosentase penambahan abu ampas tebu 5% terhadap berat semen, dan 5 sampel beton ringan konvensional Pengujian yang dilakukan ada uji material, uji slump, dan uji kuat tekan beton. Penelitian terhadap abu ampas tebu didapatkan hasil pengujian slump antara 60-80 mm dengan berat jenis rata-rata 1,5191 kg/cm3 untuk beton inovasi sedangkan 1,871 kg/cm3 untuk beton konvensional dan rata-rata kuat tekan beton inovasi 23,2 Mpa dan beton konvensional 21,4 Mpa. Apabila secara prosentase beton inovasi mempunyai perbedaan kuat tekan lebih sebesar 8,4% dari beton konvensional diambil dari rata-rata kuat tekan beton. Perbandingan rencana anggaran biaya beton konvensional lebih mahal dibandingkan dengan beton inovasi, beton konvensional mengeluarkan biaya Rp. 1,183,951 sedangkan beton inovasi mengeluarkan biaya Rp. 1,107,229 dengan selisih harga per m3 Rp 67.723,00 dapat diasumsikan jika produksi beton inovasi dalam pekerjaan jalan dengan panjang 1000 m, lebar 3 m, dan tebal 15 cm akan membutuhkan volume beton sebesar 450 m3 dan biaya sebesar Rp 498.252.825,00. Produksi beton konvensional dalam pekerjaan jalan dengan kebutuhan volume beton per m3 yang sama, membutuhkan biaya sebesar Rp. 532.777.950,00. Maka produksi beton inovasi dapat menghemat biaya sebesar Rp. 34.525.125. Kata kunci: abu ampas tebu, kuat tekan, beton ringan, slump, berat jenis, biaya
Actions (login required)
View Item |