INTEGRASI PASAR SAHAM DI NEGARA ASEAN-5: APLIKASI MODEL STRUCTURAL VAR

ENDRI, ENDRI (2009) INTEGRASI PASAR SAHAM DI NEGARA ASEAN-5: APLIKASI MODEL STRUCTURAL VAR. S3 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text
Endri_Disertasi_UI.pdf

Download (7MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi integrasi pasar saham di negara-negara kawasan ASEAN-5 yang tergolong pasar saham sedang berkembang, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina dan melibatkan dua pasar saham kuat dunia (global) yaitu pasar saham AS dan pasar saham kuat Asia (regional) yaitu pasar saham Jepang yang keduanya tergolong pasar saham yang telah maju. Analisis investigasi integrasi pasar saham mencakup dua hal pokok yaitu keterkaitan dinamis jangka panjang dan keterkaitan dinamis jangka pendek antar pasar saham sebelum dan sepanjang krisis keuangan global. ASEAN-5 plus AS dan Jepang dengan mengaplikasikan kerangka model SVAR dengan analisis yang terdiri dari: kointegrasi, struktur hubungan contemporaneous, impulse response function, dan forecast error variance decompositions. Pengujian kointegrasi secara bivariat menunjukkan terdapat dua pasangan pasar saham yang mempunyai hubungan jangka panjang yaitu Indonesia dan Thailand, dan Malaysia dan Filipina selama periode penuh. Jumlah pasangan pasar saham yang memiliki hubungan jangka panjang dalam periode sebelum krisis sama dengan periode penuh yaitu dua pasangan tapi dengan pasar saham yang berbeda yaitu pasangan pasar saham Indonesia dan Malaysia dan Singapura dan Filipina. Kondisi yang jauh berbeda ditunjukkan selama krisis keuangan global dimana tidak terdapat satupun pasangan pasar saham diantara negara-negara ASEAN-5 yang memiliki hubungan jangka panjang. Pengujian kointegrasi dengan memasukkan pasar saham AS dan Jepang selama periode penuh menunjukkan pasar saham AS hanya terintegrasi dengan pasar saham Singapura dan Malaysia, sementara pasar saham Jepang tidak terintegrasi dengan satu pun pasar saham ASEAN-5. Sebaliknya dalam periode sebelum krisis, pasar saham Jepang mempunyai hubungan jangka penjang dengan pasar saham Indonesia dan Thailand, sementara pasar saham AS terintegrasi dengan pasar saham Singapura dan Filipina. Untuk periode selama krisis, pasar saham AS hanya terintegrasi dengan pasar saham Singapura. Secara kesuluruhan, hasil empiris menunjukkan bahwa pasar saham AS memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap hubungan antar pasar saham masing-masing negara ASEAN-5 khususnya terhadap pasar saham Singapura, sementara pasar saham Jepang pengaruhnya tidak begitu menonjol. Pengujian kointegrasi multivariat menunjukkan bahwa untuk periode penuh dan selama krisis keuangan global tidak terdapat satu vektor pun yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti hubungan jangka panjang multivariat diantara pasar saham ASEAN-5. Sebaliknya periode sebelum krisis keuangan terdapat satu vektor kointegrasi diantara lima pasar saham, yang berarti pasar saham ASEAN-5 terintegrasi tetapi belum secara sempurna. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil empiris diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat bukti kenaikan yang signifikan dalam derajat integrasi pasar saham ASEAN-5 selama krisis keuangan global. Pengujian kointegrasi multivariat dengan memasukkan pasar saham AS dan Jepang ke dalam integrasi pasar saham ASEAN-5 dapat meningkatkan jumlah vektor yang terkointegrasi secara signifikan selama periode penuh dan sebelum krisis keuangan. Integrasi pasar saham diantara negara-negara ASEAN-5 plus AS dan Jepang lebih menguat pada periode sebelum krisis dimana terdapat dua vektor yang terkointegrasi secara signifikan. Sebaliknya sepanjang krisis keuangan global tidak ditemukan bukti hubungan jangka panjang diantara pasar saham ASEAN-5 plus AS dan Jepang. Disamping itu, hasil ini juga menunjukkan bahwa pasar saham emerging sangat sensitif terhadap pergerakan pasar saham negara maju. Struktur hubungan contemporaneous menunjukkan bahwa pasar saham AS merupakan pasar yang paling eksogen dan memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap pasar saham ASEAN-5, terutama pasar saham Singapura dan Filipina untuk keseluruhan periode penelitian. Pasar saham Jepang memberikan pengaruh yang cukup kuat dan positif hanya terhadap pasar saham Singapura, sementara terhadap pasar saham ASEAN-5 yang lain pengaruh jangka pendek tidak terlalu besar. Sementara pasar saham Singapura memberikan pengaruh yang cukup kuat, positif dan konsisten selama ketiga periode penelitian terhadap shock pasar saham Indonesia, Malaysia dan Thailand, sementara terhadap pasar saham Filipina, pengaruhnya kecil dan positif. Besaran koefisien shock pasar saham Singapura melebihi besaran koefisien shock pasar saham AS dan Jepang terhadap ketiga pasar saham tersebut. Selama krisis terjadi kenaikan koefisien shock pasar saham Singapura yang cukup besar terhadap shock pasar saham Indonesia, Malaysia dan Thailand, sementara terhadap shock pasar saham Filipina berpengaruh negatif tetapi tidak signfikan secara statistik. Temuan empiris untuk analisis impuls response function menunjukkan bahwa pasar saham ASEAN-5 plus AS dan Jepang memberikan respon positif akibat shock yang ditimbulkan oleh pasar saham AS dan Singapura untuk keseluruhan periode penelitian. Responnya semakin menguat sepanjang periode krisis keuangan global. Hal ini menunjukkan bahwa pasar saham AS dan Singapura memiliki pengaruh yang kuat dalam hubungan dinamis jangka pendeknya dengan pasar saham yang lain. Sementara pasar saham Jepang yang dianggap sebagai leader dikawasan pasar saham Asia, dalam penelitian ini terbukti pengaruhnya lemah. Temuan empiris untuk analisis variance decomposition menunjukkan peran shock pasar saham AS yang dominan dalam menjelaskan variabilitas pasar saham negara-negara ASEAN-5 plus Jepang, kemudian disusul oleh pasar saham Singapura dan Jepang. Peran shock pasar saham AS semakin menguat sepanjang periode krisis bahkan dalam horison waktu lebih panjang kontribusinya lebih dari 50% pada semua pasar saham ASEAN-5 plus Jepang termasuk pasar saham AS sendiri. Terdapat dua implikasi penting dari pasar saham yang terintegrasi. Pertama, aset yang dikaitkan dengan tingkat risiko yang sama dalam negara yang berbeda juga menyebabkan tingkat return yang sama pula (asset pricing). Kedua, pasar saham yang terintegrasi menjadi landasan utama teori portofolio modern yang menganjurkan kepada investor untuk mendiversifikasikan asetnya antar lintas batas negara, sepanjang return saham dalam pasar domestik tidak berkorelasi secara sempurna dengan pasar saham di negara lain. Atau dengan kata lain derajat integrasi pasar saham antar negara masih rendah atau tidak saling terintegrasi. Dalam kondisi stabil pasar saham negara-negara kawasan ASEAN-5 terintegrasi tetapi belum secara penuh (fully integrated) atau tidak tersegmentasi secara sempurna (completely segmented). Tetapi dalam kondisi yang terjadi krisis (periode penuh dan sepanjang krisis), pasar saham ASEAN-5 menjadi tidak terintegrasi. Dengan melibatkan pasar saham AS dan Jepang sebagai pasar saham yang telah maju, derajat integrasi pasar saham ASEAN-5 plus AS dan Jepang semakin meningkat (kecuali periode sepanjang krisis). Berdasarkan kondisi diatas, bagi investor internasional dengan horison investasi jangka panjang dan strategi manajemen portofolio pasif masih dimungkinkan untuk memperoleh manfaat potensial dari diversifikasi jika membentuk portofolio internasional dengan membeli saham di lima pasar saham ASEAN-5. Manfaat diversifikasi akan semakin menurun jika menambahkan pasar saham AS dan Jepang dalam portofolio internasionalnya. Untuk investor yang mempunyai horison investasi jangka pendek atau strategi manajemen portofolio aktif, dapat melakukan identifikasi terhadap struktur dan pola hubungan jangka pendek. Berdasarkan struktur hubungan contemporaneus, analisis impulse response function, dan forecast error variance decompositions terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor internasional untuk mendapatkan keuntungan potensial dalam melakukan diversifikasi internasional jika berinvestasi di pasar saham ASEAN-5 dalam jangka pendek: 1) Pasar saham AS memiliki pengaruh yang sangat dominan dalam mempengaruhi pasar saham yang lain. Setiap gejolak (shock) yang terjadi dalam pasar saham AS dengan cepat ditransmisikan ke pasar yang lain dengan pengaruh yang cukup besar, positif, dan berlangsung dalam horison waktu yang lebih lama, 2) Pengaruh shock pasar saham Jepang dalam penelitian ini relatif tidak terlalu besar dan menjadi kandidat yang potensial untuk tujuan diversifikasi internasional. 3) Pasar saham AS, Singapura dan Jepang memiliki hubungan jangka pendek yang sangat kuat dan harus dipisahkan dalam pembentukan diversifikasi portofolio internasional, dan 4) Pasar saham Singapura memiliki pengaruh yang dominan terhadap pasar saham ASEAN-5 yang lain, yaitu: pasar saham Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sementara terhadap pasar saham Filipina tidak terlalu kuat. Bagi pengambil kebijakan (policy-makers), dengan kondisi dimana dalam kondisi stabil pasar saham negara-negara kawasan ASEAN-5 terintegrasi walaupun belum secara sempurna. Tetapi dalam kondisi yang terjadi krisis (periode penuh dan sepanjang krisis), pasar saham ASEAN-5 menjadi tidak terintegrasi. Dengan kondisi seperti ini menunjukkan bahwa pasar saham ASEAN-5 sangat rentan dari pengaruh krisis atau gejolak eksternal. Oleh karena itu, pada tingkat pengambil kebijakan baik ditingkat domestik maupun regional, penyatuan (integrasi) pasar saham ASEAN terutama dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC) 2015 sangat efektif dilakukan untuk memperkuat daya tahan (immune) struktur pasar saham dari pengaruh gejolak eksternal terutama yang bersumber dari krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di negara-negara maju, seperti AS dan Jepang.

Item Type: Thesis (S3)
NIM/NIDN Creators: 8603210151
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 651 Office Services/Layanan Kantor > 651.3 Office Management/Manajemen Kantor, Manajemen Perkantoran
600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 658 General Management/Manajemen Umum > 658.3 Personnel Management/Manajemen Personalia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen SDM
600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 658 General Management/Manajemen Umum > 658.6 Quality Management/Manajemen Kualitas
Divisions: Program Doktor > Doktor Manajemen
Depositing User: Endri
Date Deposited: 30 Oct 2025 04:25
Last Modified: 30 Oct 2025 04:25
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/55381

Actions (login required)

View Item View Item