FREDY, MUHAMMAD ILHAM KURNIAWAN (2021) ANALISIS PECAH BEBAN PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH UNTUK MEMPERBAIKI JATUH TEGANGAN PADA GARDU DISTRIBUSI RM59 PT. PLN (PERSERO) UP3 CEMPAKA PUTIH. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (603kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
||
Text (BAB II)
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (919kB) |
||
Text (BAB III)
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (682kB) |
||
Text (BAB IV)
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
||
Text (BAB V)
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
16. DAFTAR PUSTAKA (Clear).pdf Restricted to Registered users only Download (23kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
17. LAMPIRAN (Clear).pdf Restricted to Registered users only Download (547kB) |
Abstract
The electric power distribution system is one that has an important role in the distribution of electricity because it is directly connected to consumers, especially middle voltage consumers and low voltage consumers. So the supply of reliable electricity is the most important requirement that must be fulfilled by PT. PLN so that electricity to consumers is always guaranteed. In meeting the needs of the level of reliability of electric power, aspects of the distance and the amount of load on low voltage networks must be considered. The problem of voltage drop at the end of the low-voltage network voltage often occurs due to a long enough line and the load that continues to increase, so that in the distribution of electrical power it will experience a voltage drop along the line in its path, so breaking the load on the low voltage network is the solution taken . This analysis is carried out using the current and voltage measurement data as the load breakdown parameter. From the results of the calculation analysis on the RM59 distribution substation in the low voltage network, the load percentage before the load breakdown is 55.86% so that results are said to be normal, because they still meet the criteria set by SPLN 50: 1997 at 80%, while the voltage drop at the end of the D network voltage before the load breakdown is carried out on the R phase by 15%, the S phase by 15%, and the T phase by 13%, this percentage has exceeded the criteria set by SPLN 1: 1995 by 10%, then at the end of the voltage majoring G substation RM60 before load breaking was carried out in the R phase by 9%, in the S phase by 7%, and in the T phase by 4%, this percentage has met the criteria set by SPLN 1: 1995 at 10%. With the load breaking done, the load percentage at the RM59 substation drops to 53, Keywords : Distribution System, Low Voltage Network, Voltage Drop. Sistem distribusi tenaga listrik merupakan salah satu yang memiliki peranan penting dalam penyaluran listrik karena terhubung langsung dengan konsumen, terutama konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah. Maka penyediaan tenaga listrik yang andal merupakan syarat terpenting yang harus di penuhi oleh PT. PLN sehingga listrik ke konsumen selalu terjamin. Dalam memenuhi kebutuhan tingkat keandalan tenaga listrik tersebut, aspek jarak dan jumlah beban pada jaringan tegangan rendah harus diperhatikan. Permasalahan jatuh tegangan pada ujung tegangan jaringan tegangan rendah sering terjadi disebabkan oleh saluran yang cukup panjang serta beban yang terus bertambah, sehingga dalam penyaluran daya listrik tersebut akan mengalami jatuh tegangan sepanjang saluran yang dilaluinya, maka pecah beban pada jaringan tegangan rendah merupakan solusi yang di ambil. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data hasil pengukuran arus dan tegangan sebagai parameter pecah beban. Dari hasil analisis perhitungan pada gardu distribusi RM59 di jaringan tegangan rendah di dapat presentase beban sebelum dilakukkan pecah beban sebesar 55,86% sehingga didapatkan hasil yang dikatakan normal, karena masih memenuhi kriteria yang telah ditetapkan SPLN 50 : 1997 sebesar 80%, sedangkan jatuh tegangan pada ujung tegangan jaringan D sebelum dilakukkan pecah beban pada fasa R sebesar 15%, fasa S sebesar 15%, dan fasa T sebesar 13%, presentase ini telah melebihi kriteria yang ditetapkan SPLN 1 : 1995 sebesar 10%, lalu pada ujung tegangan jurusan G gardu RM60 sebelum dilakukan pecah beban pada fasa R sebesar 9%, pada fasa S sebesar 7%, dan pada fasa T sebesar 4%, presentase ini telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan SPLN 1 : 1995 sebesar 10%. Dengan dilakukannya pecah beban maka presentase beban pada gardu RM59 turun menjadi 53,95% dan beban menjadi naik pada gardu RM60 sebesar 67,35% yang awalnya beban pada gardu RM60 sebesar 57,72%, tetapi masih dapat dikatakan normal, karena masih memenuhi kriteria yang telah ditetapkan SPLN 50 : 1997 sebesar 80%, sedangkan presentase jatuh tegangan pada ujung tegangan Gardu RM59 jurusan D sesudah dilakukan pecah beban pada fasa R sebesar 6%, pada fasa S sebesar 8%, dan pada fasa T sebesar 7%, lalu presentase ujung tegangan pada gardu RM60 jurusan G pada fasa R sebesar 7%, pada fasa S sebesar 6%, dan pada fasa T sebesar 4%, presentase ini telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan SPLN 1 : 1995 sebesar 10% . Kata kunci : Sistem Distribusi, Jaringan Tegangan Rendah, Jatuh Tegangan.
Actions (login required)
View Item |