REKONSTRUKSI WACANA KUASA PRESIDEN SBY DALAM MERESPON KASUS INTOLERANSI DI YOGYAKARTA: PEMBERITAAN HARIAN KOMPAS SELAMA MEI-OKTOBER 2014

SUSETYO, BENNY (2015) REKONSTRUKSI WACANA KUASA PRESIDEN SBY DALAM MERESPON KASUS INTOLERANSI DI YOGYAKARTA: PEMBERITAAN HARIAN KOMPAS SELAMA MEI-OKTOBER 2014. S2 thesis, universitas mercu buana.

[img]
Preview
Text (COVER)
LEMBAR COVER TESIS.pdf

Download (700kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf

Download (172kB) | Preview
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB)
[img] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (692kB)
[img] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (307kB)
[img] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (916kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (167kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (291kB)

Abstract

Tesis ini membahas wacana kuasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam merespon kasus intoleransi dan kekerasan agama di Tanah Air pada tahun akhir masa pemerintahan Presiden SBY dengan berfokus pada kasus kekerasan di Yogyakarta. Untuk mendapatkan analisis mendalam dan komprehensif mengenai hal tersebut digunakan paradigma kritis dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk terhadap pemberitaan Harian Kompas. Penelitian ini bertujuan menganalisis wacana kuasa Presiden SBY menggunakan metoda analisis wacana kritis van Dijk melalui tahapan analisis teks, kognisi sosial, dan konteks terhadap sampel 12 artikel Harian Kompas (Mei sampai Oktober 2014) yang memuat fakta sosial, fakta hukum, dan tanggung-jawab Presiden SBY terkait pemberitaan kasus intoleransi di Yogyakarta. Analisis wacana kuasa Presiden SBY terkait masalah intoleransi di Yogyakarta terhadap teks-teks pemberitaan Harian Kompas dari bulan Mei sampai Oktober 2014 menemukan fakta sosial pembiaran kekerasan, fakta hukum penegakan hukum yang lemah, fakta tanggung-jawab Presiden SBY yang tidak konsisten. Ketiga fakta ini menunjukkan bahwa SBY tidak konsisten menjalankan konstitusi. Pemimpin ke depan diharapkan dalam komunikasi politiknya kepada publik harus konsisten dengan konstitusi. Ketidakkonsistenan tersebut yang menyebabkan pemimpin tidak memiliki kredibilitas dalam komunikasi politik. Rekonstruksi wacana kuasa ini sangat dibutuhkan untuk mengembalikan visi pemimpin untuk menjaga hidup berpolitik dan bernegara.

Item Type: Thesis (S2)
Call Number: 52/PCOM/2015/015
NIM/NIDN Creators: 55213120063
Uncontrolled Keywords: wacana kuasa, analisis kritis, teks, kognisi sosial, konteks, intoleransi, power discourse, critical analysis, text, social cognition, context, intolerance.
Subjects: 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi
Divisions: Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Sepria Mikel
Date Deposited: 07 May 2018 02:42
Last Modified: 07 May 2018 02:42
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/41977

Actions (login required)

View Item View Item